spot_img
Jumat, Oktober 11, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIBulog NTB Langsung Beli Gabah dengan Harga Baru

Bulog NTB Langsung Beli Gabah dengan Harga Baru

Mataram (Suara NTB) – Perum Bulog Wilayah NTB langsung mengeksekusi Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI Nomor 167 Tahun 2024 tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah yang sudah ditetapkan 3 April 2024.

“Sudah langsung kita eksekusi, setelah ditetapkan,” kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Raden Guna Dharma, Kamis, 4 April 2024. Sebagaimana tertuang dalam keputusan baru Kepala Badan Pangan Nasional, fleksibilitas harga pembelian diatur, Gabah Kering Panen (GKP) di Petani dari harga Rp5.000/Kg naik menjadi Rp6.000/Kg.

Gabah Kering Giling (GKG) di Gudang Bulog Rp6.300/Kg, naik menjadi Rp7.400/Kg. dan beras di Gudang Bulog dari Rp9.950/Kg, naik menjadi Rp11.000/Kg. Awang, sapaan akran Raden Guna Dharma menegaskan, kendati pemerintah menaikkan standar harga pembelian gabah dan beras, tidak mengurangi komitmen untuk menyerap gabah dan beras sebesar-besarnya di NTB.

“Kalau target serapan kita tahun ini 70.000 ton, kita berharap bisa menyerap lebih besar dari itu. Ndak ada masalah, soal kenaikan harga pembelian,” katanya. Hanya saja, ia juga meminta kepada pemerintah daerah terkait untuk bersama – sama mendukung penyerapan cadangan pangan pemerintah secara massif.

“Yang penting ada dukungan dari pemerintah daerah, jangan hanya Bulog diminta pertanggungjawaban menyerap (gabah dan beras). Kita sama sama melaksanakan komitmen,” tambahnya. Maksudnya, pemerintah diharapkan dapat melaksanakan secara optimal Peraturan Gubernur nomo 38 tahun 2023 tentang pengendalian dan pengawasan distribusi gabah yang ditetapkan pada 16 Mei 2023. Tentang pengendalian gabah ke luar daerah, hingga terpenuhi stok ideal di dalam daerah.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Abdul Azis, SH.,MH menyampaikan, kenaikan standar pembelian harga beras/gabah petani ini tentunya akan berdampak kepada kenaikan harga beras di pasaran. Muaranya adalah kemungkinan kenaikan inflasi.

“Tapi pemerintah tentu sudah sangat matang mempertimbangkan kenaikan harga pembelian beras. Karena materialnya memang mahal Kalaupun inflasi kenapa takut, sepanjang inflasinya dalam batas yang dianggap aman,” demikian Azis. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO