Mataram (Suara NTB) – Arus mudik mulai kebanjiran penumpang yang ingin pulang kampung. Di Terminal Mandalika, salah satu tujuan yang paling banyak diminati adalah jurusan Mataram – Bima. Terpantau hingga kini, harga tiket bus di Terminal Mandalika mengalami kenaikan sebesar 10% untuk tiket-tiket non-ekonomi sejak tanggal 1 April kemarin.
Dedy Wahyudi, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Terminal Mandalika menjelaskan terkait kenaikan harga tiket dan jumlah tiket yang masih tersedia. “Ini kan ada beberapa jenis tiket, ada yang eksekutif, high class, sleeper, itu yang non-ekonomi. Itu yang tidak dikasih subsidi oleh pemerintah. Jadi itu yang naiknya sampai 10%,” jelasnya pada Kamis 4 April 2024. Ia menjelaskan bahwa untuk tiket kelas ekonomi, masih di harga standar.
Sri, salah satu penjual tiket di Terminal Mandalika membenarkan bahwa harga tiket mulai naik sejak tanggal 1 April lalu. “Iya benar, naik. Ini buktinya,” ucapnya sambil menunjuk daftar harga tiket bus yang dijaganya.
Ia juga mengatakan bahwa pelonjakan sudah mulai terjadi di bis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan tujuan Surabaya. “Cuma yang lebih melonjak itu yang AKAP-nya, yang langsung ke Surabaya. Itu sudah mulai ada lonjakan,” ujarnya.
Andi Jalaludin selaku Ketua Bidang AKDP Organda Terminal Mandalika mengatakan bahwa tiket dari Mataram – Bima masih tersedia. “Untuk hari ini masih, jadi sepanjang masih ketersediaan untuk armada yang sekarang, itu kami belum bisa menyimpulkan terjadi lonjakan. Artinya masih ada tambahan saja dari hari-hari biasa yang normal,” katanya. Ia mengimbau bahwa masyarakat untuk tidak khawatir karena ketersediaan tiket hingga hari ini terpantau masih ada.
Ia juga menyampaikan bahwa arus mudik diperkirakan akan mencapai puncak pada tanggal 6 April 2024. “Perkiraan data yang masuk ke kami, laporan masing-masing PO, untuk puncak arus mudik itu terjadi di tanggal 6 April,” sambungnya.
Menurutnya, pengguna jasa darat arus mudik di Pulau Lombok didominasi oleh penumpang ke arah timur, yaitu ke Pulau Sumbawa. “Kalau kita khususnya Pulau Lombok ya, lebih kurang untuk pengguna jasa angkutan arus mudik itu sekitar 70 – 80% itu ke arah Sumbawa, Dompu, Bima, artinya ke Pulau Sumbawa. Kalau volume terbanyak itu rata-rata di Kabupaten Bima Kota dan Dompu.” Jelasnya.
Hari itu, walaupun mendung, Terminal Mandalika mulai dipadati oleh banyak masyarakat yang ingin mudik dan melaksanakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Ini dibuktikan dari cerita Andi yang mengatakan bahwa terdapat 29 unit bis yang sudah beroperasi ke arah timur kemarin, 3 April 2024. Andi juga memperkirakan bahwa terjadi peningkatakan kebutuhan bis sebesar 20% minggu ini. (glo)