spot_img
Senin, Desember 9, 2024
spot_img
BerandaNTBMasyarakat Diimbau Waspada, BMKG Perkirakan NTB Kembali Dilanda Cuaca Ekstrem 5 –...

Masyarakat Diimbau Waspada, BMKG Perkirakan NTB Kembali Dilanda Cuaca Ekstrem 5 – 11 April

Mataram (Suara NTB)- Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) menyatakan bahwa berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer menunjukkan aktifnya beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu kedepan.

Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Satria Topan Primadi mengatakan, salah satu fenomena yaitu berdasarkan pemantauan monitoring TCWC Jakarta terdapat adanya Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba dengan pusat sirkulasinya berada pada posisi sekitar 10.8 °LS 119.3 °BT dengan kecepatan angin maksimum 15 – 20 knots (28 – 37 km/jam), angin 20 knot terutama terpantau di sebelah selatan sistem dengan tekanan udara minimum 1006 hPa.

“Menurut pemantauan TCWC Jakarta potensi Bibit Siklon tropis 96S menjadi siklon tropis dalam 24 – 48 jam ke depan berpeluang rendah menjadi siklon tropis. Sedangkan dalam 48 – 72 jam ke depan berpeluang sedang-tinggi menjadi siklon tropis dengan arah gerak ke arah barat daya – selatan menjauhi wilayah Indonesia,” kata Satria Topan Primadi, Jumat (4/5) kemarin.

Selanjutnya, kondisi atmosfer juga menunjukkan aktifnya fenomena gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu kedepan di wilayah NTB.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode tanggal 5 sampai dengan tanggal 11 April 2024 di wilayah Kota Mataram, Kabuapten Lombok Utara, Kabuapten Lombok Barat, Kabuapten Lombok Tengah, Kabuapten Lombok Timur, Kabuapten Sumbawa, Kabuapten Sumbawa Barat, Kabuapten Bima, Kota Bima, dan Dompu pada pagi hingga dini hari.

Adapun potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada tanggal 5 – 10 April 2024 yaitu untuk kategori tinggi gelombang sedang 1,25 – 2,5 meter terdapat di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, dan Selat Sape bagian Selatan. Kemudian kategori tinggi gelombang tinggi 2,5 – 4.0 meter terjadi di Samudera Hindia Selatan NTB.
BMKG memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait agar melakukan persiapan antara lain, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Kemudian melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

“Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pohon tumbang, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi,” katanya.

BMKG juga mengharapkan agar semua pihak mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi. “Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB,” tutupnya.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO