Mataram (Suara NTB)- Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan berupa pompa air kepada ribuan kelompok tani di Provinsi NTB tahun ini. Awalnya sebanyak 8.621 unit pompa air akan ditebar oleh Kementan di NTB, namun setelah dilakukan verifikasi selama beberapa pekan, bantuan pompa menyusut menjadi 5.100 unit pompa air.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, Ir. Muhammad Taufiek Hidayat mengatakan, ribuan unit pompa tersebut diberikan kepada kelompok tani yang selama ini menggarap pertanian di lahan kering dan tadah hujan. Lahan yang biasanya hanya bisa ditanami satu kali panen diharapkan bisa menjadi dua sampai tiga kali panen padi.
“Awalnya kita akan dapat bantuan itu 8.621 unit pompa air se-NTB. Tetapi setelah dilakukan verifikasi menjadi 5.100 unit pompa air. Bantuan diberikan per kelompok tani,” kata Muhammad Taufiek Hidayat di Mataram, Jumat (5/4) kemarin.
Taufiek menjelaskan, program pemberian pompa kepada petani ini ada dua jenis yaitu program pompanisasi dengan bantuan mesin pompa air ukuran 2 inch serta program irigasi perpompaan dengan mesin air ukuran 6 inch – 8 inch. Khusus untuk program irigasi perpompaan ini, setiap kelompok tani mendapatkan bantuan senilai Rp112,8 juta. Dana itu dipakai untuk pengadaan pompa, pengadaan perpipaan, pengadaan rumah pompa dan kantong atau bak penampung. Jumlahnya terbatas yaitu 153 unit.
‘’Perpompannya ini adalah mesin yang 6 inch – 8 inch, ini harus di sumber air yang sepanjang tahun ada airnya dan debit airnya besar. Misalnya dari danau atau sungai besar,’’ katanya.
Ia menjelaskan, awalnya NTB mendapatkan bantuan mesin pompa air sebanyak 8.621 unit untuk program pompanisasi. Tetapi setelah dilakukan verifikasi lapangan, banyak yang tidak memenuhi syarat sehingga jatah NTB berkurang menjadi 5.100 unit.
“Begitu juga program irigasi perpompaan, ada revisi menyesuaikan daerah membutuhkan. Karena irigasi perpompaan mesinnya besar, tidak boleh dari sumur-sumur dangkal atau air permukaan. Harus air kali yang mengalir terus menerus. Kalau pompanisasi bisa dari air permukaan karena pompanya kecil,” tandasnya.
Dengan adanya bantuan pompanisasi dan irigasi perpompaan ini, produksi padi di NTB ditargetkan bisa bertambah dan tetap menjadi lumbung pangan. Di mana tahun 2024 ini, target produksi padi di NTB sebanyak 1,4 juta ton gabah kering giling (GKG). Meskipun sebenarnya pada tahun 2023 kemarin, realisasi produksi padi di NTB mencapai 1,52 juta ton GKG.(ris)