Mataram (Suara NTB) – Guru di daerah khusus dan terkendala jaringan internet kini dapat memanfaatkan Awan Penggerak untuk mengakses perangkat ajar dan modul pelatihan yang bersumber dari Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan sumber lainnya secara luar jaringan atau offline. Setelah dirilis pada 14 Maret 2024 lalu, hadirnya Awan Penggerak diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan belajar guru untuk mengembangkan kompetensi dan mengaktifkan komunitas belajar di sekolahnya tanpa bergantung pada akses internet.
Demikian disampaikan Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) NTB, Drs. Suka, M.Pd., pada Rabu 17 April 2024. Suka menjelaskan, dengan kemudahan akses pada sumber belajar bagi guru, Awan Penggerak nantinya diharapkan dapat menunjang pemahaman dan implementasi Kurikulum Merdeka secara bertahap bagi guru dan tenaga kependidikan, utamanya di daerah 3T.
“Awan Penggerak dapat dimanfaatkan oleh guru, kepala sekolah, dan siswa mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB,” beber Suka. Awan Penggerak merupakan sebuah sistem berbasis server lokal atau local host, sehingga dalam pemanfaatannya tidak terhubung jaringan internet (offline). Sekolah hanya perlu menyalakan laptop/komputer yang terinstal Awan Penggerak (berfungsi sebagai server lokal) dan access point.
Untuk masuk atau login ke dalam awan penggerak, menggunakan akun (user dan password) yang akan dibagikan oleh admin. Unduhan hanya dilakukan untuk materi pelatihan berupa bahan tayang, buku, atau artikel (ppt dan pdf) namun untuk video tidak dapat diunduh. “Handphone/telepon seluler dapat digunakan untuk mengeksplor Awan Penggerak, begitu juga dengan laptop (termasuk jenis ChromeBook dan Macbook) namun belum dapat digunakan untuk diinstalkan di dalamnya,” sebut Suka. Suka menyebutkan, semua peramban atau browser mutakhir seperti Google Chrome, Microsoft Edge, Mozilla Firefox, Internet Explorer, ataupun Safari dapat digunakan untuk membuka Awan Penggerak. (ron)