Tanjung (Suara NTB)- Kasus stunting yang masih tinggi di Lombok Utara menjadi atensi TP PKK Kabupaten. Tim yang dipimpin Ibu Bupati, Hj. Galuh Nurdiyah, ini bersinergi dengan banyak Pemdes untuk mengatasi dan mencegah stunting.
Dalam sosialisasi stunting dimana TP PKK bersinergi dengan Pemdes Sigar Penjalin, Kamis 25 april 2024 , Galuh Nurdiyah meminta semua elemen memperhatikan sebab dan solusi persoalan stunting. Hal paling penting dalam mencegah stunting, kata dia adalah, pelibatan seorang ayah dalam tumbuh kembang anak.
“Pola asuh itu perlu pelibatan ayah, tidak hanya ibu. Jika sinergi kedua orang tua ini berjalan baik kami yakin dalam asupan gizi dan tumbuh kembang anak dapat terpenuhi dengan baik,” ujarnya.
Di depan peserta sosialisasi yang terdiri dari kaum ibu dan kaum ayah itu, Galuh seorang ayah harus mengetahui pula wawasan tentang tumbuh kembang anak. Pasalnya, di setiap Posyandu, seorang ayah sebenarnya memiliki tanggung jawab bersama untuk ikut mengantarkan anaknya ke Posyandu. Sehingga di Posyandu itu, seorang anak merasa tetap nyaman dan merasa terlindungi ketika berada di antara keramaian. Seorang Ayah juga akan mengetahui indikator perkembangan kesehatan sang anak dari penjelasan Petugas Kesehatan yang hadir saat itu.
Ia menambahkan, pemenuhan gizi anak itu tidak melulu harus mengeluarkan biaya mahal. Namun dengan mengolah makanan dari berbagai bahan seperti sayur, telur, aneka sumber protein nabati, sudah dapat memenuhi unsur gizi anak.
Sementara, Kades Sigar Penjalin, Zawil Fadli, menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas upaya TP PKK yang turut mengambil bagian dalam memberikan edukasi kepada warga nya untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Melihat angka kasus yang tinggi di Desa Sigar Penjalin, Kades menegaskan masalah tersebut menjadi atensi serius pemerintah desa untuk diintervensi. Salah satu bentuk upaya dengan menganggarkan di APBDes.
“Untuk program kesehatan di Desa kami prioritaskan, di APBDes kami telah anggarkan sekitar Rp 500 juta,” sebutnya.
Bentuk program yang dilakukan untuk penanganan stunting salah satunya penyiapan pendamping makanan tambahan (PMT) juga pemberdayaan berupa peningkatan kapasitas kader posyandu.
“Upaya terus dilakukan, kordinasi dengan kader posyandu, ada TPKK desa dan kader yang juga berperan,” ungkapnya. (ari)