spot_img
Selasa, September 10, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPegawai Dikes dan Sopir Puskesmas Jalani Tes Urine

Pegawai Dikes dan Sopir Puskesmas Jalani Tes Urine

Mataram (Suara NTB) – Dinas Kesehatan Kota Mataram menggelar tes urine terhadap seluruh pegawai dan sopir ambulans puskesmas. Langkah ini dilakukan menyikapi permasalahan aparatur sipil negara (ASN) di Lingkup Pemerintah Kota Mataram, sehingga tidak mengganggu pelayanan terhadap masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan, MARS ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (16/5) menjelaskan, tes urine digelar menyikapi adanya permasalahan aparatur sipil negara di Lingkungan Pemerintah Kota Mataram, terutama isu penggadaian kendaraan dinas yang menjadi atensi kepala daerah.

Pihaknya berpikir bahwa munculnya permasalahan itu dari penyalahgunaan narkoba, judi, dan permasalahan pribadi lainnya, sehingga dalam rangka memastikan keselamatan pasien dalam memberikan pelayanan digelar tes urine. “Tes urine ini tidak serentak karena keterbatasan SDM. Saya mulai di karyawan di Dikes dan memeriksa sopir di puskesmas,” terang Emirald.

Pemeriksaan urine akan dijadwalkan secara menyeluruh bagi karyawan di Dikes serta puskesmas. Artinya, tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan menjadi sasaran pemeriksaan. Emirald bersyukur hasil pemeriksaan urine seluruh pegawai dan sopir ambulans di puskesmas dinyatakan negatif alias tidak mengkonsumsi narkoba. “Alhamdulillah, hasilnya negatif semua,” katanya.

Menurutnya, pemeriksaan urine ini juga sebagai bagian untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Evaluasi tidak hanya dari aspek kinerja, melainkan hal-hal lain yang mengarah mengganggu kinerja juga harus diperhatikan.
Karyawan atau tenaga kesehatan yang terbukti positif mengkonsumsi narkoba, jika berstatus pegawai kontrak atau honorer maka langsung dipecat, karena tidak mungkin memberikan kesempatan dengan kejadian yang fatal. Namun, apabila berstatus aparatur sipil negara akan diserahkan ke peraturan kepegawaian untuk diproses. “Saya tidak akan berikan toleransi kalau berstatus kontrak maka langsung saya putus kontraknya, karena ini sesuatu yang sangat fatal,” tegasnya.

Pemeriksaan tes urine akan dilakukan secara mendadak ke puskesmas, sehingga tidak mungkin diinformasikan jadwalnya. Ia mengingatkan tenaga kesehatan maupun non nakes agar jangan coba-coba mengkonsumsi narkoba. (cem)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -




Most Popular

Recent Comments