Mataram (Suara NTB) – Pusat Layanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Kerja Sama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram) menggelar kegiatan Pembekalan KKN periode Juli-Agustus 2024 yang dilaksanakan secara daring via zoom meeting, Selasa 21 mei 2024 Kegiatan ini dihadiri oleh 180 perwakilan kelompok KKN, baik di Pulau Lombok dan Sumbawa dengan tema “Menggali Potensi Desa Melalui KKN untuk Membangkitkan Ekonomi Kreatif Desa, Ekonomi Biru, Ekonomi Hijau dalam Meningkatkan Ekonomi Desa”.
Unram melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) menurunkan sebanyak 1287 mahasiswa yang terakomodir dalam 131 kelompok untuk terjun melakukan pengabdian di Pulau Lombok dan Sumbawa. Adapun sebaran jumlah mahasiswa KKN PMD di masing-masing kabupaten yakni: Kabupaten Lombok Barat 246 Mahasiswa di 25 Desa; Kabupaten Lombok Utara 197 Mahasiswa di 20 Desa; Kabupaten Lombok Timur 501 Mahasiswa di 51 Desa; Kabupaten Lombok Tengah 220 Mahasiswa di 22 Desa; Kota Bima 76 Mahasiswa di 8 Desa; dan Kabupaten Sumbawa Barat 47 Mahasiswa di 5 Desa.
Adapun sebaran mahasiswa KKN PMD berdasrkan tema yakni: Tema Desa Wisata 1 Kelompok; Ekonomi Biru 19 Kelompok; Ekonomi Hijau 6 Kelompok; Kemandirian Kesehatan 1 Kelompok; Pertanian Maju & Berkelanjutan 3 Kelompok. Sedangkan sebaran DPL KKN PMD yakni: Kabupaten Lombok Barat 25 DPL; Kabupaten Lombok Utara 20 DPL; Kabupaten Lombok Timur 51 DPL; Kabupaten Lombok Tengah 22 DPL; Kota Bima 8 DPL; dan Kabupaten Sumbawa Barat 5 DPL.
Kepala LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. dalam sambutannya mengatakan, program ini dapat menjadi pengalaman individual mahasiswa untuk terjun ke masyarakat dengan problematika yang berbeda-beda. Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai agen pembaharuan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat bertindak sebagai jembatan (komunikator) dalam proses pembangunan dan penerapan IPTEK pada khususnya.
“KKN PMD sebagai salah satu komitmen Unram dalam bidang pemberdayaan masyarakat di desa yang inline dengan pilar productivity, inclusivity dan sustainability yang menjadi nilai-nilai utama dalam pembangunan masyarakat desa,” kata Sukartono.
Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya menjadi suatu proses pertumbuhan dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah. Dengan adanya pemberdayaan, bisa melepaskan masyarakat dari keterbelakangan dan kemiskinan, sehingga masyarakat mampu bersaing dengan dunia luar.
Dalam kesempatan yang sama Prof. Dr. Ir. Siti Hilyana, M.Si. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik turut menyampaikan, peran mahasiswa KKN dan DPL menjadi sangat penting untuk mengisi kekosongan pengetahuan masyarakat desa akan penerapan ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Sebagai contoh dalam penerapan blue economy. Terdapat beberapa tantangan yang menjadi peluang bagi Unram melalui program KKN PMD ini untuk memetakan rancangan strategis di antaranya: Pertama eksploitasi sumber daya laut yang kurang bijaksana. Sehingga, perlu ada inovasi dalam menghasilkan produk yang optimal tanpa merusak lingkungan. Kedua, keberadaan industri perikanan hanya dilakukan pada level usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga volume produksinya masih bisa dikatakan cukup rendah. Kurangnya pengetahuan dan bahan baku yang masih sulit, menjadi tantangan dalam mengembangkan usaha hasil olahan laut masyarakat.
Lebih lanjut, Guru Besar bidang Kelautan ini berharap agar kesejahteraan masyarakat pesisir melalui hadirnya mahasiswa dan DPL melalui program KKN PMD ini dapat meningkat. “Peningkatan kesejahteraan taraf hidup dan pengetahuan pengelolaan hasil laut tersebut diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas hasil laut dan berdampak dalam pembangunan masyarakat,” ujarnya.
Unram berkomitmen secara akademik dan sosial untuk memperkuat entitas lokal sebagai fondasi bagi penguatan bangsa dan negara Indonesia. Selama dua periode pelaksanaan KKN PMD dan secara konsisten menaruh perhatian pada pembangunan masyarakat desa.
Kepala Pusat Kerja Sama dan KKN, Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT., IPU. menegaskan, perhatian ini dikedepankan sebagai standing position serta respons akademik dan sosial terhadap dinamika perubahan masyarakat dan kebijakan tentang desa.
“Dengan posisi tersebut, peran perguruan tinggi melaui program KKN PMD sangat relevan dengan konteks pengembangan daerah, pembaharuan tata kelola pemerintahan daerah dan pemberdayaan masyarakat saat ini dan di masa depan,” ujarnya. (ron)