Mataram (Suara NTB) – Kepala Perwakilan BEI NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana mengatakan bahwa rata-rata transaksi pasar modal di provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai Rp400-500 Miliar per bulan. Meski jumlah transaksi pasar modal ini dinamis, namun biasanya nilai transaksi berada di angka tersebut.Sebenarnya dinamis, kadang naik, kadang juga turun, tapi kalau kisaran rata-rata transaksi di NTB kira-kira antara Rp400-500 miliar per bulan,” katanya beberapa waktu lalu.
Adapun setiap bulannya, jumlah investor pasar modal di provinsi Nusa Tenggara Barat meningkat ribuan Single Investor Identification (SID). Bulan Maret 2024 lalu, jumlah investor saham modal sebanyak 131.000, di bulan berikutnya, yakni April meningkat sejumlah 4000-an investor sehingga mencapai 134.282 mengacu pada Single Investor Identification (SID).“Kalau kenaikan pasti, biasanya memang selalu naik jumlah investor dari bulan ke bulan,” lanjutnya.
Kebanyakan para investor ini merupakan anak kuliahan dan Sekolah Menengah Atas (SMA), dilanjutkan dengan pekerja, kemudian pengusaha. Sehingga, hal ini menandakan bahwa perkembangan investasi pasar modal ini sudah marak dikalangan anak muda.“Dari sisi usia sih masih usia-usia muda, kategori pelajar, termasuk mahasiswa, tidak hanya di NTB, secara nasional juga kebanyakan usia muda,” jelasnya.
Sementara itu, dari sisi jumlah dan aset untuk wilayah Bali Nusra, NTB berada di urutan kedua. Bali berada di urutan pertama. Sedangkan NTT di urutan ketiga. Sementara di Indonesia, NTB berada di urutan ke-18 dari 34 provinsi.
Adapun karena banyaknya kasus investasi ilegal, Ngurah mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk selalu berhati-hati ketika memulai investasi, pastikan berinvestasi di tempat-tempat legal yang tidak akan merugikan investor. (era)