Giri Menang (Suara NTB)– Pemdes Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) bersama warga masyarakat berupaya mengembangkan wisata agrowisata melon dan kuliner yang saat ini tengah lagi naik daun. Pihak desa berencana membuka satu destinasi wisata lagi yang terintegrasi dengan wisata melon tersebut.
Di lokasi wisata ini akan dikembangkan beberapa potensi, seperti sungai untuk wisata air dan pemancingan, kebun bambu dan jamur tiram. Rencananya, akan disiapkan juga wisata bersepeda sambil memetik jamur tiram. Jalur sepeda sepanjang 2 kilometer menuju lokasi wisata sungai dan kebun bambu juga segera dipersiapkan pihak desa bersama warga setempat.
Kades Kebon Ayu, Jumarsa mengatakan, wisata kuliner dan agrowisata melon yang sempat sedikit menurun saat ini kembali ramai dikunjungi, lebih-lebih tiap akhir pekan (Sabtu-Minggu red). Tiap hari Sabtu dan Minggu, pihaknya menyiapkan live musik dan atraksi lainnya. Melihat, ramainya pengunjung ini ia tak mau wisata melon dan kuliner ini mononton dan hanya fokus pada yang sudah ada. Namun pihaknya sudah pada tahap bagaimana mengembangkannya.
Dan setelah beberapa kali diskusi dengan Karang Taruna (selaku pengelola), Kadus, tokoh pemuda, BPD dan warga, target dalam waktu dekat pengembangan nanti di Dusun Karang Kesuma. “Di sana ada potensi sungai untuk wisata air, kebon bambu dan sejak lama ada sentra kebun jamur tiram,’’ katanya. Untuk pengembangan kawasan ini, pihaknya menekankan kepada semua pihak tersebut agar memastikan partisipasi masyarakat harus sepenuhnya mendukung.
Sebab kalau pihak desa atau karang taruna saja yang punya keinginan, butuh waktu lama. Berbeda kalau masyarakat mau terlibat dalam pengembangan, target bisa lebih cepat dicapai. Tentu peran Pemda dan OPD juga penting. “Cuma Kita harus memulai dari desa dengan warga, kalau sudah ada embrio sudah jalan, baru kita minta Pemda mensuport,’’ ujarnya. Lebih lanjut dikatakan Kades Taman Ayu, pihaknya lebih menekankan bagiamana partispasi mMasyarakat terlibat dalam pengembangan wisata.
Mengingat efek dari wisata ini sudah diketahui dan dirasakan warga, terutama dampak dari sisi ekonomi. Setelah masyarakat tahu itu, warga pun merespons baik rencana Pemdes untuk pengembangan wisata tersebut. Ia pun akan mensosialisasikan rencana pengembangan wisata ini ke masyarakat agar mereka paham, baik dari sisi manfaat atau efek positif dari keberadaan wisata ini kedepan.
Menurutnya antara wisata melon dengan lokasi baru yang akan dikembangkan terintergrasi. Karena pihak desa sudah membuka akses jalan usaha tani ke lokasi. Sehingga jalan yang tadinya buntu, tersambung ke lokasi. Bahkan tamu yang bersepeda pun sudah ada yang lewati jalur tersebut. Atas masukan dari para tamu pun, pihaknya berencana membuka wisata sepeda atau gowes.
Nantinya para pengunjung yang bersepeda (gowes) yang biasanya hanya mampir di wisata melon dan Kuliner bisa diarahkan lolos ke lokasi tersebut. “Tapi di lokasi harus kita siapkan, sampai disana apa yang bisa buat mereka tertarik, apa yang bisa dinikmati
disana,”ujarnya. Di lokasi ini sendiri rencananya menata sungai untuk wisata air, kebun bambu dan salah satunya spot pemancingan yang belum dikelola maksimal. Ditambah lagi ada sentra jamur tiram yang memang sudah dikenal di Lobar.
Pihaknya juga berencana membuka wisata bersepeda sambil petik Melon, atau bisa juga wisata pemancingan dan kebun bambu. Warga nantinya bisa menjual kuliner, kopi atau sejenisnya bagi pengunjung. Potensi inilah yang nanti dikembangkan menjadi hal baru bisa menarik pengunjung. Menurutnya, upaya ini juga sebagai bagian dari upaya Pemdes menyiapkan lokasi wisata ini menyambut kapal pesiar. (her)
Recent Comments