spot_img
Senin, Desember 9, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMHarus Tersebar di Rumah Warga

Harus Tersebar di Rumah Warga

KELURAHAN Pejeruk, Kecamatan Ampenan sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba Pekarangan Pangan Lestari (P2L) tingkat Kota Mataram pada bulan Juli 2024. Sistem penilaiannya pengembangan tanaman tidak lagi terpusat di satu lokasi, melainkan harus tersebar di rumah warga.

Lurah Pejeruk, Lalu Bagus Apriady dikonfirmasi pada Kamis 27 Juni 2024 menjelaskan, pengembangan pekarangan pangan lestari sedang dipersiapkan untuk mengikuti lomba tingkat kota di bulan Juli. Sistem penilaiannya tidak terpusat di satu titik, melainkan tanaman hortikultura dan tanaman obat harus tersebar di rumah warga. Tanaman yang diprioritaskan adalah cabai, tomat dan kelor. “ Jadi harus natural saat ini, karena penilaiannya tidak lagi terpusat di satu tempat,” jelasnya.

lingkungan Pejeruk Bangket ditunjuk mewakili kelurahan untuk mengikuti lomba P2L tingkat Kota Mataram. Secara kebetulan kata Bagus, jemaah pengajian Asyifa telah ada pengelolaan pemanfaatan lahan pekarangan, sehingga tidak terlalu berat proses pendampingannya dan butuh penambahan tanaman obat dan lain sebagainya. “Kita tidak terlalu berat untuk pendampingannya karena di ibu-ibu pengajian sudah berjalan programnya,” terangnya.

Diakui, kondisi lahan pekarangan yang sempit menjadi tantangan untuk pengembangan P2L di lingkungan, tetapi masyarakat tetap berinovasi dan berkreasi untuk mencari alternatif menanam sayur-sayuran sesuai kebutuhan mereka.
Bagus menegaskan, menanam cabai, tomat, dan kelor di pekarangan rumah bukan untuk kebutuhan lomba saja, melainkan harus berkelanjutan atau kesadaran sendiri. Tanaman ini merupakan komoditi yang dibutuhkan setiap hari oleh masyarakat, juga membantu pemerintah menekan inflasi serta menekan angka stunting. “Apalagi menjelang hari besar terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Minimal warga tidak pusing membeli cabai atau tomat di pasar,” ujarnya.

Sosialisasi dan edukasi dinilai penting untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat menanam tanaman hortikultura di pekarangan rumah mereka. Pihaknya tidak semata-mata mengejar juara pada lomba P2L tingkat kota, melainkan program ini keberlanjutan agar tidak kesulitan mencari bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari. “Kita juga sudah mendapatkan bantuan 1.000 bibit cabai dari Bank Indonesia dan sudah kita sebarkan ke masyarakat untuk menanam di pekarangan mereka,” demikian kata Bagus. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO