INDONESIA sudah tiga tahun berturut-turut menjadi tuan rumah pagelaran Shell Echo-marathon di Sirkuit Mandalika Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Sementara banyak perwakilan Shell di sejumlah negara yang sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Demikian disampaikan Direktur Utama (DIrut) PT. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Nusantara Jaya Priandi Satria, saat silaturahim dengan Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin di ruang kerjanya, Kamis, 4 Juli 2024.
Diakuinya, Sirkuit Mandalika memiliki banyak gelaran event bertaraf internasional tahun 2024 ini. Namun, khusus Shell Echo-marathon untuk sementara tahun depan tidak digelar di Sirkuit Mandalika, namun digelar di Qatar. Setelah itu digelar bergiliran ke sejumlah negara dan akan kembali lagi ke Sirkuit Mandalika.
Menurutnya, pelaksanaan Shell Echo-marathon di Indonesia, khususnya di Sirkuit Mandalika berbeda dengan pelaksanaan di negara lain. Jika di Sirkuit Mandalika, peserta disuguhkan dengan suasana sirkuit yang cukup bagus, tapi juga dikelilingi dengan indahnya pantai-pantai yang ada di sekitar sirkuit.
Selain itu, tambahnya, cost yang dikeluarkan masing-masing delegasi cukup murah dan tidak semahal dengan biaya di negara lain. Bahkan, dari pengakuan salah satu delegasi mengenai pelaksanaan Shell Echo-marathon mereka harus mengeluarkan biaya lebih dibandingkan dengan pelaksanaan di Indonesia, karena tarif kamar hotel di Qatar cukup mahal.
‘’Sementara tadi pagi (Kamis pagi, red) Wakil Menteri Pendidikan Malaysia datang menjenguk delegasi Malaysia yang ikut bertanding di ajang Shell Echo-marathon,’’ tambahnya.
Tahun ini, ada 78 tim dari 12 negara di kawasan Asia Pasific dan Timur Tengah yang ambil bagian. Dengan sekitar 40 tim di antaranya merupakan tim dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Di antaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Diponegoro (Undip) hingga Universitas Sumatera Utara (USU) Tidak ketinggalan juga tim Universitas Mataram (Unram), AKOM Sumbawa serta SMK Negeri 1 Lingsar.
Tim-tim dari Indonesia ini bakal berkompetisi dengan tim dari perguruan tinggi dari Jepang, China, Pakistan, Malaysia, Korea Selatan, Kazakhstan, Filipina serta Saudi Arabia ditambah tim dari Thailand, Brunei Darussalam, India serta Qatar.
 Shell Eco-marathon merupakan lomba rancang bangun kendaraan hemat energi. Jadi tim yang mampu menghadirkan kendaraan yang paling hemat energi itulah yang jadi juara, sehingga tim ditantang untuk bisa merancang kendaraan yang paling efisien dari sisi penggunaan bahan bakar.
Ada dua kategori yang dilombakan, yakni Prototype dan Urban Concept dengan tiga kategori sumber energi, mesin pembakaran internal (bensin, etanol dan/atau diesel), baterai elektrik dan hidrogen cair. (ham)