PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, memiliki satu program pendidikan yang diberi nama Program SMK Unggulan AMMAN. Penerima beasiswa dari AMMAN dikenal sebagai AMMAN Scholars. Program berbasis beasiswa prestasi ini banyak diminati anak-anak Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Kabupaten Sumbawa karena mulai terbukti mampu mencetak generasi siap kerja serta membentuk karakter kemandirian pada anak.
Pada akhir pekan lalu, AMMAN berkesempatan mengajak sejumlah awak media melihat lebih dekat proses seleksi penerimaan siswa program tersebut. Bertempat di SMPN 1 Maluk, puluhan anak terlihat mengantre di depan beberapa kelas yang dijadikan ruang wawancara. Anak-anak itu tampak sedikit tegang menunggu giliran menghadapi pewawancara yang berasal dari perwakilan sekolah SMK yang didaftarinya.
Kegiatan wawancara ini adalah tahap ketiga dari empat tahap seleksi yang harus dilalui para siswa sebelum dinyatakan lulus. Terakhir ada seleksi tes kesehatan. “Tes wawancara ini tujuannya melihat kesiapan anak baik secara akademik maupun minat bakat berdasarkan jurusan yang dipilihnya. Selain itu juga, untuk melihat kepribadiannya sesuai dengan karakteristik yang diperlukan sebagai AMMAN Scholars, yakni kemampuan adaptasi, kecakapan bekerja (soft skills), dan kegigihan serta keinginan untuk terus belajar (GRIT)” ujat Aji Suryanto, Senior Manager Social Impact AMMAN.
Aji menjelaskan, tahun ini proses seleksinya dibuat semakin ketat. AMMAN tidak saja melibatkan sekolah-sekolah SMK mitra tetapi juga pihak ketiga yakni Maxima Impact Consulting untuk memastikan seluruh siswa yang dinyatakan lulus nantinya memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Maxima merupakan lembaga pelatihan dan konsultan yang berfokus untuk memaksimalkan setiap potensi Sumber Daya Manusia dan pengembangan perusahaan maupun institusi lainnya. “Dalam 3 tahun terakhir, kita terus mengevaluasi program ini. Kekurangan tahun-tahun sebelumnya kemudian kita sempurnakan sekarang dan akan begitu seterusnya,” paparnya.
Ivan Ahda, Founder and CEO Maxima Impact Consulting menjelaskan, keterlibatan pihaknya dalam Program SMK Unggulan AMMAN adalah membantu menyusun kriteria dan indikator dari setiap tahapan seleksi, terutama di bagian seleksi administratif, seleksi tes potensi akademik (bekerjasama dengan mitra SMK) dan esai, serta seleksi wawancara panel. “Karena tujuan program ini prestasi maka indikatornya pun kami susun dengan ketat,” cetusnya.
Selain pihaknya, Ahda menuturkan seleksi ketat juga diberlakukan oleh sekolah-sekolah SMK mitra. Menurut dia, guru yang memberikan tes potensi akademik sekaligus pewawancara yang mewakili sekolah mitra tidak saja mempresentasikan sekolahnya. Tetapi juga mempresentasikan kebutuhan industri, karena diharapkan para siswa setelah lulus sekolah nanti menjadi tenaga-tenaga siap kerja. “Bicara kebutuhan industri standarnya tidak bisa main-main. Kalau tidak cakap, maka industri tidak akan terima. Jadi kami jamin di tahap seleksi ini tidak bisa dimainkan karena kredibilitas AMMAN selaku pemilik program juga dipertaruhkan pada akhirnya,” paparnya.
Ketatnya seleksi untuk mengikuti Program SMK Unggulan AMMAN itu kini setidaknya sudah mulai terlihat hasilnya. Salah satu penerima program beasiswa penuh itu, Amri Iqro Samudra Alfatihah memberikan testimoni betapa dirinya sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan program tersebut.
Amri baru saja lulus tahun ini dari SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah. Saat sekolah ia mengambil jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG). Ia mengatakan, selama 3 tahun mengenyam pendidikan di SMK RUS banyak pengalaman yang diperolehnya.
Tidak saja dari sisi akademik, tetapi juga dari sisi keterampilan hidup dari keberadaan ‘Kakak Asuh’ yang disiapkan AMMAN mendampingi para siswa. Pola Kakak Asuh ini dikelola oleh Maxima Impact Consulting. Di mana tugasnya menurut Ivan Ahda membantu para siswa dalam membangun pengalaman soft skill (kemampuan non teknis), keterampilan komunikasi dan banyak hal lainnya untuk mendukung karirnya di masa mendatang.
“Alhamdulillah saya sekarang sudah lulus. Hasil saya belajar selama di SMK RUS bisa saya aplikasikan di dunia kerja. Sekarang saya sudah bekerja di salah satu perusahaan berbasis digital, dan menyenangkan karena saya bisa kerja remot dari rumah (jarak jauh),” kata Amri yang punya keahlian membangun website ini.
Sementara Ikram, penerima Program SMK Unggulan AMMAN lainnya mengatakan, dirinya tidak mendapat kesulitan berarti selama ini. Sebab seluruh kebutuhan sekolahnya sepenuhnya ditanggung oleh AMMAN. Selain ‘kakak Asuh’, AMMAN Scholars juga tinggal bersama ‘Wali Asuh’ yang berperan sebagai keluarga untuk mendampingi siswa selama menempuh masa pendidikan “Wali asuh kami baik seperti keluarga sendiri. Jadi tidak sulit bagi saya menyesuaikan diri. Apalagi semua kan ditanggung sampai uang jajan juga,” sebut siswa siswa kelas 11 SMK Brantas, Malang yang mengambil jurusan Ketenagalistrikan ini.
Sebagai informasi pada tahun ini AMMAN bekerja sama dengan 5 SMK dalam menyelenggarakan program beasiswanya tersebut. Sekolah itu di antaranya SMK RUS Kudus dengan tiga jurusan yakni Animasi 3D, Program Perangkat Lunak dan Gim dan Desain Komunikasi Visual (Desain Grafis). SMK NU Maarif Kudus dengan dua jurusan yakni Otomasi Industri dan Pengelasan (welding). SMK NU Banat Kudus jurusan Tata Busana (Fashion Design), SMK PGRI 1 Kudus jurusan Perhotelan dan terakhir SMK Brantas Karangkates, Malang jurusan Teknik Kelistrikan. (bug/*)