spot_img
Jumat, Desember 13, 2024
spot_img
BerandaNTBKemenag NTB Terus Perjuangkan kesejahteraan Guru Madrasah Swasta jadi ASN

Kemenag NTB Terus Perjuangkan kesejahteraan Guru Madrasah Swasta jadi ASN

Mataram (Suara NTB) – Kepala Kanwil Kemenag NTB, H. Zamroni Aziz,.S.Hi.,MH menegaskan terus memperjuangkan kesejahteraan guru-guru madrasah yang ada di Provinsi NTB, salah satunya dengan mengupayakannya menjadi ASN.

“Di pusat terus saya perjuangkan ke Kemenag dan  Menpan RB. Saya selalu sampaikan apa bedanya misalnya yang mengabdi di madrasah negeri dan madrasah swasta. Dan saya yakini bahwa pemerintahan Prabowo Gibran nanti akan lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga-tenaga pendidik,” ujarnya dalam diskusi dengan media di Senggigi, Rabu (10/7/2024).

Menurutnya, jumlah tenaga pendidik honorer di bawah Kemenag 99 persen swasta, dan 1 persen  madarasah negeri.

Berbanding terbalik dengan Kemendikbud  yang mengelola 99 persen sekolah negeri, dan 1 persen sekolah swasta.

Zamroni menyampaikan, pada bagian lain, pemerintah juga mendorong kesejahteraan guru – guru di madrasah melalui tahapan inpassing atau  penyetaraan jabatan.

Ia menyampaikan besaran gaji yang diterima para guru honorer madrasah sebelum diinpassing yaitu Rp1,5 juta perbulan,  setelah diinpassing naik dua kali lipat menjadi Rp3 juta perbulan.

Persyaratan untuk sertifikasi dan inpassing bagi tenaga pendidik adalah minimal sudah mengabdi selama lima tahun.

“Dan hampir semuanya guru sudah masuk kalau yang pengabdi lama,” ungkap Zamroni.

Sementara bagi guru-guru yang belum inpassing akan dilakukan pendataan secara khusus karena ada regulasi khusus untuk dapat inpassing dan sertifikasi.

Namun,  guru – guru yang belum sertifikasi maupun inpassing mendapatkan tunjangan fungsional/tunjangan profesi.

Zamroni menambahkan, di bawah Kementerian Agama, tenaga pendidik Agama Islam yang mengabdi ditingkat SD, SMP, SMA, dan SMK yang direkrut oleh pemerintah daerah dilakukan sertifikasi.

Artinya sinergi terus dibangun Kemenag dengan harapan pemerintah daerah lebih memperhatikan guru-guru di madrasah swasta yang belum tersertifikasi.

 “Dari kami mungkin setengahnya ( disertifikasi).  Dari pemerintah daerah juga setengahnya. Sehingga semuanya ikut berpartisipasi untuk memperhatikan penuh untuk kesejahteraan guru-guru yang ada di madrasah,” ujarnya. (ulf)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO