spot_img
Senin, Desember 9, 2024
spot_img
BerandaNTBButuh Landfill Baru untuk Antisipasi "Overload" TPAR Kebon Kongok

Butuh Landfill Baru untuk Antisipasi “Overload” TPAR Kebon Kongok

KEPALA Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB Julmansyah mengakui penanganan masalah sampah membutuhkan usaha yang lebih keras, karena ada persoalan sosial yang berada di belakangnya. 

Sehingga pendekatan pemerintah daerah dalam hal mengelola sampah ini adalah dengan merangkul masyarakat, terutama masyarakat di sekitar desa Tempat Pembungan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok.

Karena itulah pada pekan kemarin, DLHK NTB mengajak Pemda Lobar, Kota Mataram serta para kepala desa (kades) lingkar TPAR berembug untuk mencari jalan terbaik dalam mengelola TPAR ini.

“Ini bagian dari cara kita mengurangi ekses sosial, karena kan selama ini pemerintah selalu formal pendekatannya. Sehingga kita mau tradisikan itu, sehingga pertemuan menjadi cair,” kata Julmansyah saat berembug di bekas landfill TPAR Kebon Kongok akhir pekan kemarin.

Julmansyah menginginkan agar pertemuan informal seperti ini, persoalan menjadi tidak menumpuk. Baik persoalan dengan masyarakat maupuan persoalan antar pemerintah daerah seperti dengan Pemda Lobar dan Kota Mataram.

Tantangan TPAR Kebon Kongok katanya tidaklah ringan. Landfill kedua yang sedang digunakan sekarang akan segera penuh. Landfill ini akan ditutup dalam waktu dekat jika tak ada upaya-upaya yang bisa membuat landfill ini overload.

Pihaknya sudah membahas persoalan ini di Kantor Gubernur NTB dengan melibatkan Pemda Lobar dan Pemkot Mataram untuk menyusun sejumlah langkah strategis terkait dengan TPA. Selain membahas masalah bagaimana upaya bersama untuk menambah umur landfill yang sedang digunakan sekarang, dibahas pula alternatif lokasi landfill baru.

“TPTS Kota Mataram sedang terus bergerak, misalnya TPST Sandubaya sudah mulai komisioning, kemudian di tahun 2025 TPST Kebon Talo akan dibangun. Kami juga akan menambah beberapa alat yang nanti di TPST Kebon Kongok yang kira-kira menambah volume sampah yang bisa dikelola. Sehingga tekanan terhadap landfill bisa dikurangi,” katanya.

  Ada sejumlah langkah yang sedang disiapkan untuk mengantisipasi overload-nya landfill kedua ini. Misalnya bagaiamana caranya menambah usia landfill agar bisa melewati bulan September 2024, sambil mencari lahan baru untuk landfill alternatif. 

Untuk menambah usia landfill, Pemkot Mataram akan mengoperasikan TPST Sandubaya tahun ini dan mengoperasikan TPST Kebon Talo tahun depan.

“Dengan adanya TPST di Kota Mataram akan mengurangi sampah yang masuk ke TPA Kebon Kongok sehingga umur landfill ini tambah lama. Sambil kita memikirkan landfill alternatif. Ada tim dari DLH Lobar, DLH Kota Mataram dan tim TPAR mencari lahan alternatif. Itu akan kita push di 2025,” katanya.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO