Mataram (Suara NTB) –Salah satu pelaku UMKM yang turut memeriahkan pelaksanaan acara Teknologi Tepat Guna (TTG) di Mataram, yaitu UMKM UD. Malsye dari Desa Sembalun Lumbung.
UMKM ini terfokus pada pengolahan hasil-hasil pertanian berupa bawang putih, kopi, buncis, kentang dan beras merah hasil pertanian di Desa Sembalun. Yang sudah berproduksi sejak tahun 2015 lalu.Sekretaris UD. Malsye, Unsya menjelaskan bahwa, produk unggulan UMKM mereka adalah black garlic, berbahan dasar bawang putih yang diolah menjadi produk berkhasiat. Yang mana khasiatnya untuk mengobati penyakit kronis, menurunkan kadar kolesterol, pengobatan kanker, dan lainnya. “Ini yang menjadi primadona kalau di produk kami, hasil olahan bawang putih,” ungkapnya.
Pengolahan bawang putih menjadi produk berkhasiat dilatarbelakangi oleh harga bawang yang tidak menentu di Desa Sembalun.
“Harga bawang di Sembalun kadang naik, kadang turun. Jadi, kami berinovasi untuk menstabilkan harga pasar untuk kita olah menjadi sesuatu yang lebih bernilai jual tinggi,” jelas Unsya.
Omzet yang didapatkan dari produk hasil olahan bawang putih tersebut pernah mencapai Rp50 juta hingga Rp 100 juta perbulan. Produk tersebut bahkan pernah tembus pasar internasional, seperti China pada tahun 2023 dan Thailand pada 2021 lalu. Namun, permintaan ke China tidak dapat dipenuhi secara keseluruhan mengingat stok bawang putih yang menipis.
“Permintaan mereka sebanyak 2 ton, karena terbatas di bawang putih jadi kami tidak mampu memenuhi permintaan mereka. Karena kami memakai bawang putih sembalun bukan bawang putih yang lain,” jelas Unsya.
Selain pernah ekspor ke luar negeri, produk unggulan mereka pernah beberapa kali terlibat pameran di Bali, hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan New Zealand, yang diwakili oleh pemerintah.
Respon dan dukungan yang didapatkan dari pemerintah pun sangat baik. Baik berupa bantuan dalam acara pameran, izin produksi ke luar negeri serta mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian dalam bentuk fisik, yaitu berupa alat produksi. (ulf)