spot_img
Minggu, Desember 8, 2024
spot_img
BerandaPOLHUKAMPOLITIKPansus dan Eksekutif Sepakati Visi Kota Mataram dalam RPJPD 2025 - 2045

Pansus dan Eksekutif Sepakati Visi Kota Mataram dalam RPJPD 2025 – 2045

Mataram (Suara NTB) – Rapat kerja Pansus RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) pada DPRD Kota Mataram bersama jajaran eksekutif kemarin menyepakati visi Kota Mataram yang tertuang dalam RPJPD tahun 2025 – 2045. Dari yang sebelumnya Kota Mataram sebagai kota pariwisata dan ekonomi kreatif yang maju, sejahtera dan berkelanjutan, menjadi Kota Mataram yang maju, sejahtera, berbudaya sebagai kota pariwisata dan berkelanjutan.

Perubahan visi yang akhirnya disepakati eksekutif dan legislatif, sempat diwarnai adu argumen antara Pansus dengan Kepala Bappeda Kota Mataram, Muhammad Ramayoga, SE., MM. dikatakan Ramayoga, mengapa visi Kota Mataram menonjolkan Mataram sebagai kota pariwisata, karena formulasi atau rancangan visi Kota Mataram didasarkan pada beberapa hal.

Bahwa sesuai arah kebijakan pengembangan wilayah dalam RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional), pembangunan wilayah Bali dan Nusa Tenggara selama 20 tahun ke depan, diarahkan sebagai ‘’Superhub’’ Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara bertaraf Internasioal. ‘’Dan tema pembangunan Provinsi NTB dalam rancangan teknokratik RPJMN 2025 – 2029 adalah sebagai pusat pariwisata petualangan dan lumbung pangan.

Perumusan visi Kota Mataram 2045 telah disampaikan dalam konsultasi publik RPJPD, musrembang RPJPD Kota Mataram 2025 – 2045, fasilitasi rancangan awal RPJPD Kota Mataram 2025 – 2045 oleh Bappeda Provinsi NTB. Kesepakatan rancangan awal RPJPD Kota Mataram 2025 -2045 antara Pemkot Mataram dengan DPRD Kota Mataram dengan perumusan yaitu ‘’Kota Mataram sebagai Hub Pariwisata dan ekonomi kreatif yang maju, sejahtera dan berkelanjutan, menjadi Kota Mataram sebagai pusat pariwisata dan ekonomi kreatif yang maju, sejahtera, sejahtera dan berkelanjurtan.

Apalagi, sektor pariwisata nerupakan sektor yang komplek dan mempunyai kekuatan keterkaitan ke depan dan ke belakang (forward) atau (backward linkage). ‘’Hal ini mengartikan bila sektor pariwisata bergerak maka sektor di depannya (industri  olahan, jasa keuangan, transportasi, kesehatan, pendidikan dan lainnya, turut bergerak,’’ demikian Rama.

Begitu pula sektor di belakangnya. Seperti pertanian dalam arti luas, akan turut bergerak. (fit)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO