Praya (Suara NTB)- Pemkab Lombok Tengah (Loteng) memutuskan menurunkan besaran target pemasukan dari ajang MotoGP tahun 2024 ini menjadi hanya Rp 7 miliar saja. Menyusul mulai diberlakukannya ketentuan pajak hiburan sebesar 10 persen pada tahun ini.
Demikian diungkapakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Loteng Hj. Bq. Aluh Windayu, S.E., kepada wartawan, Selasa 23 juli 2024 kemarin.
Ditemuai disela-sela pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Puskesmas Puyung, Aluh mengatakan, target pendapatan tersebut hanya dari pajak hiburan saja. Yang berasal dari hasil penjualan tiket nonton MotoGP. Belum termasuk pendapatan dari pajak parker, pajak hotel dan restoran maupun pajak lainnya selama ajang balapan berlangsung.
“Tahun lalu dari tiket MotoGP kita dapat Rp8,8 miliar. Nah, tahun ini target kita hanya Rp 7 miliar saja,” sebutnya. Pasalnya, pada event MotoGP tahun lalu besaran pajak hiburan di ajanga MotoGP ditetapkan sebesar 15 persen. Tapi tahun ini ketentuanya pajak hiburan atau Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) hanya 10 persen. Sehingga mau tidak mau Pemkab Loteng harus menurunkan target pendapatannya.
Diakuinya, dalam dua kali gelaran MotoGP sebelumnya target pendapatan dari pajak hiburan tidak pernah tercapai. Karena memang besaran target yang ditetapkan dinilai terlalu tinggi mencapai Rp 78 miliar. Sementara realisasinya selalu dibawah 15 persen.
Untuk itu, pada gelaran MotoGP yang ketiga tahun ini Pemkab Loteng tidak mau memasang target terlalu tinggi. Terlebih ketentuan besaran pajak hiburan sudah berubah. “Kalau diketentuan lama pajak hiburan ditetapkan sebesar 30 persen. Jadi wajar kita memasang target tinggi. Tapi sekarang dengan ketentuan pajak hiburan hanya 10 persen, angka Rp7 miliar dinilai sudah ideal,” terangnya.
Kedepan, pihaknya berharap MGPA selaku penyelenggara bisa lebih terbuka. Dengan menyampaikan event-event apa yang di Sirkuit Mandalika. Sehingga pihaknya bisa menghitung potensi pendapatan yang diperoleh dari berbagai ajang yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika. (kir)