spot_img
Senin, September 9, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMAwal Tahun 2025, TPAR Kebon Kongok akan Ditutup

Awal Tahun 2025, TPAR Kebon Kongok akan Ditutup

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram perlu mencari solusi permanen untuk menangani sampah. Pasalnya, Tempat Pengolahan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok di Kabupaten Lombok Barat, akan ditutup pada awal tahun 2025.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi dikonfirmasi pada Senin, 29 Juli 2024 membenarkan informasi yang diterima dari Pemprov NTB bahwa TPAR Kebon Kongok akan ditutup pada awal tahun 2025. Penutupan ini disebabkan karena sampah telah overload. “TPAR Kebon Kongok sudah overload,” kata Denny.

Rencana membuka landfill baru dengan mengikis bukit yang menjadi aset Pemprov NTB masih dievaluasi bersama Kabupaten Lombok Barat, Pemkot Mataram dan Pemprov NTB. Akan tetapi, pihaknya memiliki alternatif apabila TPAR Kebon Kongok sudah tidak bisa dimanfaatkan. Salah satunya, membawa sampah ke TPA Pengengat Kabupaten Lombok Tengah, namun harus dikomunikasikan antara daerah termasuk pembiayaannya. “Kalau ini harus ada komunikasi antar daerah. Kami juga perlu menyusun pembiayaan,” terangnya.

Nizar Denny mengakui, dampak dari pengalihan lokasi pembuangan sampah berimbas pada pembengkakan biaya bahan bakar minyak dan onderdil. Seperti ban yang ritasinya akan mudah rusak karena jarak pembuangan sampahnya lebih jauh dibandingkan ke TPAR Kebon Kongok. “Iya, pasti akan membengkak anggarannya,” timpalnya.

Solusi jangka panjang agar Kota Mataram tidak lagi membuang sampah ke TPA adalah dengan membangun tempat pengolahan sampah. Denny menegaskan, apabila pemerintah pusat menyetujui pembangunan TPST Kebon Talo di Kecamatan Ampenan akhir tahun 2025, maka Kota Mataram sudah tidak membutuhkan TPA lagi untuk membuang sampah.

Saat ini, produksi sampah 200-220 ton per hari yang bisa diurai mencapai 40 ton per hari di TPST Sandubaya. Artinya, TPST Kebon Talo juga akan menampung lebih banyak sampah untuk diolah. “Kalau di tahun 2025 disetujui pembangunan di Kebon Talo, maka nantinya kita sudah tidak butuh TPA lagi untuk membuang sampah,” ujarnya.

Ia menambahkan, beberapa opsi sedang dipikirkan untuk mencari solusi jangka pendek karena tersisa lima bulan TPAR Kebon Kongok ditutup. Pasalnya, penutupan TPA Kebon Kongok selama tiga hari memiliki dampak luas terhadap penumpukan sampah di Kota Mataram. (cem)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -




Most Popular

Recent Comments