spot_img
Minggu, Oktober 13, 2024
spot_img
BerandaHEADLINETinggi, Minat Pelaku Pariwisata Malaysia Jual NTB

Tinggi, Minat Pelaku Pariwisata Malaysia Jual NTB

Mataram (Suara NTB) – Malaysia merupakan salah satu negara di kawasan ASEAN yang memiliki potensi pasar yang cukup besar dibandingkan negara ASEAN lainnya. Besarnya potensi Malaysia ini, dilihat dari kunjungan wisatawan Malaysia ke NTB dari tahun ke tahun, khususnya Pulau Lombok cukup tinggi.

Hal ini juga menjadi dasar bagi Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Provinsi NTB menggelar Roadshow dan Business Matching ke Malaysia selama tiga hari, yakni tanggal 24 hingga 26 Juli 2024 lalu.

‘’Anggota ASPPI ada 20 orang yang berangkat dari Lombok ke Malaysia. Travel agent di Kuala lumpur sangat antusias dengan hadirnya biro perjalanan wisata dari NTB saat ikut table top,’’ ujar Ketua DPD ASPPI NTB Badrun pada Suara NTB, kemarin.

Diakuinya, pihaknya mengundang 50 travel agent dari Malaysia hadir langsung ke Lombok. Namun, travel agent dari Malaysia yang ingin datang langsung ke Lombok cukup banyak. ‘’Kita mengundang 20 travel agent, tapi yang ingin hadir ke Lombok sebanyak 55 travel agent, karena antusiasme mereka menjual Lombok,’’ tambahnya.

Selama mengikuti table top di Hotel Transit Kuala Lumpur, jumlah peserta yang hadir sebanyak 100 travel agent. Hal ini membuktikan minat dari pelaku pariwisata di Malaysia dalam menjual paket pariwisata ke NTB cukup tinggi.

‘’Jadi luar biasa acara yang kami kemas kemarin itu, dampaknya untuk kemajuan pariwisata, khususnya bagi NTB sangat berdampak sekali,’’ ungkapnya.

Diakuinya, nilai transaksi saat table top itu tidak menjadi tujuan, karena jika mengadakan table top tidak langsung berdampak, tapi butuh waktu berminggu-minggu atau sebulan. Meski ada nilai transaksi saat table top sekitar Rp2 miliar, pihaknya yakin jika semakin banyak paket yang terjual akan semakin banyak dampak yang ditimbulkan bagi daerah, khususnya pelaku pariwisata.

Disinggung mengenai pesanan paket untuk MotoGP, Badrun mengaku, baru 10 persen. Pesanan baru dari beberapa kota di Indonesia dan sejumlah pemesan dari Malaysia, Singapura dan negara lainnya. Menurutnya masih minimnya pesanan paket menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika, karena masih banya anggapan yang muncul di kalangan peminat MotoGP, menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika masih mahal.

‘’Sebagian besar pesanan berasal dari dalam negeri, karena kembali lagi seperti disampaikan masih ada anggapan paket MotoGP masih sedikit mahal dibandingkan dengan datang ke Sepang, Malaysia,’’ terangnya.

Sama dengan pendapat sejumlah pelaku pariwisata lainnya, mahalnya paket menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika, karena masalah penerbangan yang msaih minim. Dicontohkannya, sekarang akses dari luar Pulau Lombok menggunakan pesawat terbang masih sedikit, sehingga menyebabkan harga tiket pesawat mahal dan berdampak pada paket. ‘’Solusinya adalah penambahan penerbangan,’’ terangnya.

Pihaknya berharap dengan bertambahnya jumlah penerbangan dari Malaysia sekarang ini setidaknya berpengaruh terhadap jumlah wisatawan, baik yang datang menonton MotoGP atau untuk berwisata.
Sebelumnya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi NTB Sahlan M. Saleh, mengakui, jika sebagian besar wisatawam mancanegara yang berkunjung ke NTB sebagian besar dari Malaysia/bulan.

Hingga pertengahan tahun 2024 ini, jumlah wisatawan asal Malaysia sebanyak 24 ribu lebih disusul Singapura, Inggris, Jerman, Prancis, Australia. Khusus untuk Australia, ujarnya, masih belum banyak, karena akan meningkat pada bulan Agustus hingga akhir tahun.

Atas dasar itu, pihaknya lebih banyak melakukan promosi ke negara-negara yang memiliki potensi besar warganya banyak berkunjung ke NTB. Namun, pada tahun 2025, pihaknya akan melakukan promosi pariwisata ke beberapa negara ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Timur Tengah, bahkan akan menyasar Eropa hingga Amerika Serikat. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

VIDEO