Mataram (Suara NTB) – Drumband SMPN 13 Mataram, Gita Swara Spentibels berhasil meraih juara umum ajang Mataram Harum Cup yang digelar dalam rangka HUT ke-31 Kota Mataram. Penyerahan hadiah dilakukan pada Minggu, 25 Agustus 2024. Bagi pihak sekolah, prestasi ini sebagai contoh yang baik dalam pembinaan karakter siswa.
Kepala SMPN 13 Mataram, H. Ahmad Saehu mengatakan, drumband SMPN 13 Mataram berhasil menjadi juara umum dengan membawa trofi bergilir dan piala sebanyak 15 buah dari lomba yang diadakan oleh PDBI Kota Mataram itu. Mereka juga membawa pulang uang pembinaan Rp16 juta. Pihaknya merasa bahagia atas keberhasilan ini.
“Ini tentunya sangat bermakna, baik kepada lembaga, semua siswa, dan tentunya kepada semua pemain, pelatih, dan pembina yaitu untuk meningkatkan kedisiplinan, kekompakan tim, dan sekaligus bisa jadi model atau contoh ke arah yang baik, dalam meningkatkan karakter siswa,” ujarnya.
Prestasi ini juga berdampak baik bagi SMPN 13 Mataram sehingga semakin dikenal oleh semua kalangan masyarakat. Saehu meyakini prestasi ini semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap SMPN 13 Mataram.
“Ini merupakan hal positif, dan saya bangga kepada pelatih, pembina serta orang tua siswa yang sudah mendukung penuh anak-anaknya. Terima kasih pada semua pihak: pembina, pelatih, orang tua, urusan kesiswaan, serta tentunya kepada anak-anakku sebagai juara,” ujar Saehu.
Gita Swara Spentibels memenangkan 15 mata lomba, yaitu juara umum piala bergilir Wali Kota Mataram, juara umum 1 street parade, juara umum 1 konser military, juara 1 stik mayor/drum mayor, juara 3 field comender military, juara 1 maskot terbaik street parade, dan juara 1 icon terbaik street parade.
Selain itu, drumband SMPN 13 Mataram berhasil meraih juara 1 visual konser military, juara 1 general efek konser military, juara 1 analisa musik konser military, juara 1 kompetisi A, juara 3 kompetisi A, juara 3 field comender marching, juara 1 kostum terbaik, juara 1 visual konser marching, dan juara 1 best costum.
“Untuk hal ini saya sebagai kepala sekolah setelah melihat potensi yang ada juga all out membantu dan memberikan ruang untuk mereka. Saya panggil pelatih dan pembina untuk menginventaris apa yang kurang dan rusak. Dari laporan yang diajukan semua kami penuhi termasuk seragam, alat, pernak pernik alat dipenuhi sehingga bisa selengkap itu,” ujar Saehu. (ron)