Praya (Suara NTB) – Desa Wisata Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng) sukses masuk 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tingkat nasional tahun 2024 ini. Sekarang ini tinggal menunggu penilaian terakhir untuk penentuan penerimaan penghargaan ADWI terbaik dari pemerintah pusat. Kendati diakui cukup berat, Pemkab Loteng optimis Desa Wisata Aik Berik bisa masuk setidaknya tiga besar nasional.
“Kita akui persaingan di ajang ADWI tingkat nasional cukup berat. Apalagi semua desa wisata yang masuk 50 besar nasional tahun ini menyajikan wisata alam sebagai menu utamanya. Sehingga persaingannya dipastikan bakal ketat,” terang Asisten II Setda Loteng H. Lendek Jayadi, kepada Suara NTB, di ruang kerjanya, Senin, 2 September 2024.
Walaupun begitu bukan berarti Desa Wisata Aik Berik tanpa peluang untuk jadi yang terbaik. Untuk itu, jelang proses penilaian oleh tim penilaian pusat ADWI 2024, pihaknya mulai mempersiapkan semua kebutuhan di bawah, agar semua aspek yang dinilai nantinya benar-benar siap.
Koordinasi dengan semua pihak, mulai dari pemerintah desa, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat serta elemen terkait lainya juga sudah dilakukan. Harapanya, sebelum tim penilai pusat data, Desa Wisata Aik Berik benar-benar siap untuk dinilai.
Rencananya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno direncanakan datang untuk mendampingi langsung penilaian ADWI tingkat nasional. Hanya saja, pihaknya masih menunggu jadwal pasti kapan Menparekraf dan tim penilaian akan datang. “Kemungkinan besar jelang ajang MotoGP,” sebut Lendek.
Biasanya, jadwal pasti kedatangan tim penilai ADWI disampaikan empat hari jelang kedatangan, sehingga ketika masih ada waktu, persiapan menyambut proses penilaian mulai dilakukan sedini mungkin.
Lendek menjelaskan, bagi desa wisata ajang ADWI tidak hanya soal lomba semata. Tetapi jauh lebih luas lagi. Ajang ADWI bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan desa wisata itu sendiri di masa yang akan datang. Karena dengan masuk menjadi nominasi ADWI saja, itu salah satu jalan bagi desa wisata untuk membuka jaringan promosi yang lebih luas.
Kalau jaringan promosi sudah luas, maka akan bisa mengundang wisatawan untuk datang berkunjung ke desa wisata tersebut. Banyak contoh-contoh desa wisata yang mengalami perkembangan pesat setelah masuk dalam nominasi ajang ADWI. Dampak positif itulah yang diharapankan juga bisa dirasakan Desa Wisaya Aik Berik.
“Ajang ADWI itu bukan melulu soal lomba semata. Tetapi soal keberlanjutan desa wisata itu sendiri. Selain bisa membuka dan memperluas jaringan promosi. Masuk menjadi nominasi ADWI bisa mendorong masuknya supporting pengembangan desa wisata dari pemerintah pusat,” ujarnya. (kir)