spot_img
Minggu, Oktober 13, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEMitigasi Bencana Digalakkan

Mitigasi Bencana Digalakkan

PELAKSANAAN MotoGP tahun 2024 di Sirkuit Mandalika, akhir September ini betul -betul dimatangkan. Tidak hanya dari sisi teknis, tapi dari sisi kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Terlebih, di tengah ancaman terjadinya megathrust yang kemungkinan bisa melanda Indonesia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ir. H. Achmadi, SP-1, menjelaskan, jika NTB diapit oleh dua lempeng subduksi gempa besar, sehingga waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa setiap saat harus ditingkatkan.

“Di sebelah utara ada Subduksi Flores, di sebelah selatan Subduksi Indo Australia. Artinya, kalau menurut BMKG hanya potensi kegempaan saja, mengenai prediksi waktu dan kapan terjadi, merupakan rahasia Tuhan,” ujarnya saat dikonfirmasi di Mataram, Selasa, 3 September 2024.

Untuk itu, pada pelaksanaan MotoGP akhir September ini, pihaknya melakukan mitigasi bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan, karena pada hari H, ribuan orang tumpah ruah di situ. Pihaknya bersama  TNI – Polri dan instansi terkait melakukan kesiapsiagaan di sana dengan gelar pasukan.

“Jadi kalau terjadi apa-apa, kita yang bergerak di situ mengevakuasi dan mengedukasi masyarakat yang ada di sekitar kawasan KEK Mandalika kemana mereka mengevakuasi diri? Ataukah kita yang mengevakuasi mereka ke tempat yang aman. Shelter, baik berupa gedung dan jalur dan rambu evakuasi sudah siap,” terangnya.

Sementara terkait fasilitas pariwisata di hotel atau fasilitas lain apakah sudah memenuhi standar bencana di KEK Mandalika, diakuinya ini merupakan tugas dari pihaknya bersama NGO dari Jepang, Apad, untuk melakukan verifikasi hotel aman bencana.

“Sedang berlangsung sekarang ini. Pada intinya cukup bagus kesiapsiagaan dari pada pemilik hotel, meski ada yang membutuhkan peningkatan. Misalnya, pihak hotel harus banyak membuat rambu evakuasi di hotel dan luar kawasan hotel. Itu yang banyak kita imbau,” tambahnya.

Pihaknya yakin, fasilitas yang dibangun oleh investor tentunya menginginkan tidak terjadi masalah terhadap bangunan yang ada. Investor, ujarnya, tidak ingin rugi terhadap investasi yang digelontorkan, sehingga bangunan yang dibangun sudah memenuhi standar dan tidak terlalu banyak yang rusak, jika terjadi bencana. “Tamu juga tidak akan mau menginap jika bangunan yang ditempati tidak sesuai standar dalam menghadapi bencana,” terangnya. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

VIDEO