Giri Menang (Suara NTB) – Sebagian wilayah di NTB akan memasuki musim hujan pada bulan November mendatang. Karena musim kemarau tahun ini dinilai justru terjadi lebih singkat dari sebelum-sebelumnya. Diperkirakan musim kemarau terjadi sekitar lima bulan.
“Musim kemarau tahun ini mundur, karena bulan Juni kemarin kita masih ada hujan. Jadi (kemarau) ada sekitar 5 bulan lah, jadinya lebih pendek (singkat, Red),” terang Kepala BMKG Kediri, Nuga Putrantijo, saat dikonfirmasi Selasa, 3 September 2024.
Dijelaskan, musim hujan di sebagian wilayah NTB di tahun 2024 ini justru akan terhitung maju. “Kalau secara normalnya, ini musim hujannya maju,” imbuh dia.
Dengaan majunya musim hujan tersebut, Nuga menilai bahwa musim kemarau di tahun ini lebih singkat dari biasanya. Walaupun sebagian masyarakat di beberapa daerah yang menjadi langganan kekeringan saat kemarau, termasuk di Kabupaten Lombok Barat juga tetap terdampak. Hingga distribusi air bersih oleh beberapa pihak terkait tetap dilakukan.
Ia menyebut, kabupaten/kota di NTB yang paling parah terdampak kemarau ini adalah Dompu dan Bima, karena mengalami sekitar 162 hari tanpa hujan. “Jadi, boleh kita katakan musim kemaraunya lebih singkat,” lugas pria berkaca mata ini. (her)