spot_img
Minggu, Oktober 13, 2024
spot_img
BerandaHEADLINETransisi Pengelolaan APHT Paokmotong, Dampak Ekonomi ke Warga Lokal Jadi Prioritas

Transisi Pengelolaan APHT Paokmotong, Dampak Ekonomi ke Warga Lokal Jadi Prioritas

Mataram (Suara NTB) – Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) NTB yang berlokasi di Desa Paokmotong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur telah beroperasi sejak tahun 2023 kemarin. Di dalam APHT, terdapat lima gedung utama yang terpakai untuk berbisnis.

Asisten II Setda NTB Dr. H Fathul Gani mengatakan, saat ini pengelolaan APHT masih dalam proses transisi. Nantinya APHT akan dikelola oleh Dinas Perindustrian selaku OPD yang memiliki fungsi industrialisasi. Sebagai langkah awal, Pemprov NTB akan menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mengatur pengelolaan APHT ini.

“Sekarang ini adalah masa transisi, di masa transisi ini fokus utama kita adalah menyelesaikan Pergub dulu yang akan mengatur pengelolaannya sembari paralel dengan perhitungan aset dan lainnya,” kata Fathul Gani kepada wartawan, Senin, 9 September 2024.

Ia mengatakan, aktivitas bisnis di APHT Paokmotong masih terus berjalan. Di sana ada proses produksi rokok mulai dari ngiping, giling linting, pengguntingan, penempelan pita cukai sampai dengan packing rokok yang siap dipasarkan. Sambil dilengkapi dengan perangkat regulasi, aktivitas bisnis oleh pelaku usaha dipastikan tak akan terganggu.

“Di saat masa transisi ini biarkan kegiatan operasional berjalan, lakukan pembinaan dan peraturan yang mendukung untuk operasionalnya segera kita selesaikan, baru nanti endingnya adalah baru kita berhitung tentang retribusi dan lainnya,” terangnya.

Menurutnya, untuk pembahasan Pendapatan Asli daerah (PAD), retribusi dan lainnya belum menjadi bahasan pokok di APHT Paokmotong ini. Sebab yang menjadi fokus Pemprov NTB sekarang adalah bagaimana kegiatan usaha di APHT ini memberi dampak ekonomi jangka panjang untuk masyarakat. Misalnya warga Paokmotong dan sekitarnya bisa terserap maksimal di industri tembakau ini.

“PAD ini jangan terlalu diartikan masuk ke pemerintah. Jadi yang terpenting adalah bagaimana manfaat kepada masyarakat langsung. Sekarang sudah ratusan tenaga kerja yang masuk. Dari aktivitas ini, ratusan juga akan didapat oleh para pekerja dalam sebulan. Itu kita anggap pendapatan asli yang masuk ke masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda NTB, Iskandar Zulkarnain mengatakan, saat ini keterisian tenaga kerja di APHT telah bagus. Ratusan tenaga kerja beraktivitas di kawasan industri tersebut.

Di APHT NTB, terdapat tiga pengusaha yang menjalankan aktivitas pembuatan Sigaret Kretek Tangan (SKT) di APHT setelah mendapatkan izin berusaha dari Bea Cukai dari lima perusahaan yang ditargetkan oleh Pemprov NTB. Dengan lancarnya kegiatan industri di sana, pemerintah pusat menyatakan APHT NTB menjadi yang terbaik dari tiga APHT di Tanah Air.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

VIDEO