Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj. Nuryanti, SE., ME., baru-baru ini menyerahkan alat tenun gedogan dari Kementerian Perindustrian kepada masyarakat Desa Semoyang, Kabupaten Lombok Tengah.
Desa Semoyang telah membentuk kelompok penenun bernama “Penenun Pemban Aji,” yang tidak hanya akan memproduksi tenun tetapi juga berencana untuk mengembangkan busana. Diharapkan dengan dukungan berkelanjutan dari Disperin, pengrajin tenun di Semoyang dapat tumbuh dan berkembang lebih pesat.
Hj. Nuryanti, mengingatkan pentingnya pemanfaatan alat yang telah diserahkan.
“Jangan sampai pengrajin tiba-tiba mangkrak karena pekerjaan lain. Kita sudah memberikan dukungan, namun jika alat ini tidak digunakan dengan baik, akan dibuat berita acara untuk pengalihan tanggung jawab,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas dan menyelesaikan administrasi dengan baik. Selanjutnya, Kadisperin menambahkan bahwa pelatihan telah diberikan mengenai cara memilih benang.
Dengan bantuan alat ini, penenun diharapkan dapat mencari dan memastikan pelanggan yang loyal. Disperin NTB juga berkomitmen menyediakan bahan baku benang berkualitas untuk membangun ekosistem industri tenun yang kuat, yang tidak hanya bekerja sama dengan desa tetangga tetapi juga hingga tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional.
Meskipun penghasilan utama warga Semoyang berasal dari pertanian tembakau yang bersifat musiman, tenun kini menjadi harapan baru untuk industri kecil dan menengah di desa tersebut. Kadisperin menekankan bahwa evaluasi dan monitoring akan dilakukan setiap bulan. Jika ada pekerja yang dapat meningkatkan produktivitas, tanggung jawabnya akan dialihkan kepada yang membutuhkan.
Kepala Desa Semoyang, Zulkarnaen menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas perhatian Disperin NTB yang konsisten membangun industry tenun di Desa Semoyang.
“Beberapa kelompok sudah memulai produksi kain dan menjahit, sehingga diharapkan industri tenun di Semoyang dapat berkembang lebih pesat dan massif,” tandasnya. (bul)