Giri Menang (Suara NTB) – Indeks Perkembangan Harga (IPH) Lombok Barat (Lobar) saat ini berada di bawah angka normal yakni 0,6 persen. Itu dipicu sejumlah faktor, salah satunya harga beberapa bahan pokok (bapok) yang naik. Bahkan ditemukan beberapa bapok dijual di atas harga HET. Untuk menangani hal ini, OPD diminta melakukan upaya gerak cepat.
Demikian mengemuka pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah 2024, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lombok Barat kembali bersama Mendagri secara virtual di Ruang Jayengrana, Selasa, 17 September 2024.
Rakor tersebut dihadiri oleh seluruh Pemda dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota se Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) yang dilaksanakan secara rutin setiap minggunya.
Untuk Indeks Perkembangan Harga (IPH) Lombok Barat saat ini berada di bawah angka normal yakni 0,6%. Namun pada minggu depan angka tersebut diharapkan harus berubah menjadi 0,3% atau 0,4% sesuai harapan Penjabat Bupati Lobar H. Ilham
Pada awal bulan Agustus hingga September ini, posisi IPH pada posisi 0,6%. Angka ini di bawah angka normal, namun Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Najamudin meminta kepada dinas yang menangani inflasi untuk mengawal bersama agar IPH bisa pada minggu ini bertahan pada posisi 0,3%. Apalagi sebut Najamudin bulan ini merupakan bulan maulid jangan sampai harga kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan.
Tim Pengendali Inflasi Daerah menyampaikan kondisi inflasi seminggu terakhir mengalami kenaikan harga ada juga beberapa kebutuhan pokok mengalami penurunan. Sesuai pemaparan yang di sampaikan oleh pemerintah pusat, Asisten II Setda Lobar Najamudin menyebut posisi beras premium naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dari harga yang ditentukan pemerintah, begitu juga minyak goreng dan cabai mengalami kenaikan.
“Mari kita antisipasi harga bahan pokok jangan sampai melebihi harga eceran tertinggi,” harapnya.
Hal senada disampaikan Pj. Sekda Lobar H. Fauzan Husniadi. Menurutnya, posisi inflasi IPH Lobar pada posisi aman. Tapi sesuai harapan pimpinan yakni Pj. Bupati pada minggu depan pergerakan 4 minggu kedepan harus bertahan pada angka 0,3% atau 0,4% supaya tidak mendekati 10 besar tingkat nasional.
Untuk menekan inflasi di Lobar pihaknya juga telah melakukan komunikasi dan membuat MoU dengan beberapa kabupaten/kota di NTB untuk menstabilkan harga.”Mari kita bergerak bersama-sama untuk menurunkan inflasi di Kabupaten Lombok Barat,” harapnya.(her)