spot_img
Jumat, Oktober 4, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TENGAHHarga Tembakau Stabil, Luas Tanam Tembus 14 Ribu Hektar

Harga Tembakau Stabil, Luas Tanam Tembus 14 Ribu Hektar

Praya (Suara NTB) – Semangat petani di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk menanam tembakau tahun ini sedang bagus-bagusnya. Hal itu didoronng tengan tingginya harga daun tembakau di tingkat petani dan cenderung stabil. Akibatnya, luas tanam tembakau di Loteng melonjak hingga menembus angka 14 ribu hektar.

“Dalam tiga musim tanam terakhir, harga tembakau cukup tinggi dan cenderung tetap stabil,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Loteng Ir. M. Kamrin, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa, 17 September 2024.

Hal itu yang turut mendorong semangat para petani di daerah ini untuk menanam tembakau ketimbang menanam komoditi lainya pada musim tanam ketiga tahun ini.  Saat ini harga daun tembakau di tingkat petani untuk daun bawah saja bisa mencapai hingga Rp 45 ribu per kg. Jauh lebih tinggi dari harga di beberapa musim sebelumnya yang maksimal di angka Rp 20 ribu per kg. Artinya, pendapatan petani tembakau bisa dua kali lipat dari beberapa musim sebelumnya.

Di satu sisi, tingkat permintaan daun tembakau cukup tinggi. Banyak daun tembakau asal Loteng yang dikirim ke luar NTB, terutama ke Jawa Timur, baik itu yang masih dalam bentuk daun basah maupun sudah dalam bentuk rajangan. “Dari total luas tanam tembakau yang ada, sebagian besar tembakau yang ditanam jenis tembakau rajang,” terangnya.

Selain itu, kebanyakan tembakau ditanam oleh petani swadaya. Sementara kalau petani binaan, jenis tembakau yang ditanamnya berbeda disesuaikan dengan perusahaan yang menjadi mitranya. Luas tanamnya juga tidak terlalu banyak hanya sekitar 3 ribu hektar.

“Jadi 11 ribu hektar luas tanam tembakau sekarang ini, itu petani swadaya. Dengan jenis tembakau yang ditanam kebanyakan jenis tembakau rajang. Yang daun tembakaunya bisa diolah langsung oleh petani. Tanpa harus melalui proses omprongan,” terang Kamrin.

Lebih lanjut Kamrin mengatakan, tingginya harga tembakau saat ini disatu sisi sangat mengembirakan. Artinya, petani memperoleh untung besar ketika menanam tembakau. Namun ada kekhawatiran juga kalau produksi tembakau terus meningkat, bisa memicu anjloknya harga tembakau di masa yang akan datang.

Upaya antisipasi mulai dilakukan pihaknya. Dengan membuka dan memperluas jaringan pemasaran tembakau asal Loteng. Para petani juga diharapkan bisa melakukan hal yang sama, agar pasar tembakau Loteng bisa semakin luas, sehingga ketika terjadi lonjakan produksi, tembakau asal Loteng tetap masih bisa diserap oleh pasar.

“Yang menjadi kekhawatiran kita kalau pasarnya tidak bertambah. Sementara produksi tembakau terus bertambah, bisa memicul anjloknya harga tembakau. Karena banyak tembakau yang tidak terserap oleh pasar. Sehingga langkah antisipasi dengan terus memperluas pasar tembakau, perlahan terus kita lakukan,” imbuhnya.

Tidak kalah penting, dengan meningkatkan produksi tembakau Loteng bisa mendorong meningkatkan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) bagi Loteng. Apalagi sekarang industri rokok di Loteng sudah mulai tumbuh.

Jadi tembakau Loteng tidak hanya dijual dalam bentuk daun saja, tetapi ada juga yang sudah dalam bentuk produksi setengah jadi. Hingga produksi jadi yang bisa menjadi sumber cukai rokok. “Dengan melihat kondisi sekarang ini, harusnya DBHCHT Loteng bertambah,” pungkasnya. (kir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO