Mataram (Suara NTB) – Sepekan jelang perhelatan MotoGP tidak mempengaruhi jumlah okupansi kamar hotel di kawasan Gili.
Menurut Ketua Gili Hotel Association, Lalu Kusnawan mengatakan saat ini okupansi kamar hotel di Gili mencapai 85 persen. Hal ini karena Gili memasuki high session atau ramai kunjungan wisatawan, bukan karena adanya MotoGP.
“Kalau kita September masih high session posisinya, tingkat hunian rata-rata sudah di atas 85 persen. Untuk MotoGP saya pikir dampaknya dikit sekali,” ujarnya, Jumat, 20 September 2024.
Menurutnya, gelaran MotoGP Mandalik ini tidak memberikan dampak kepada perhotelan Gili, hal ini karena jarak antara dua kawasan tersebut yang cukup jauh. “Tidak signifikan karena jarak tempuh,” tambahnya.
Hal serupa juga terjadi pada perhelatan MotoGP tahun sebelumnya, yang mana pada waktu itu Gili mengalami low session atau sedikit jumlah kunjungan. Dan perhelatan MotoGP tidak bisa mendongkrak jumlah okupansi kamar hotel Gili.
“Tahun sebelumnya perhelatan MotoGP bulan November, kemarin lagi low session dan waktu itu juga tidak bertambah (booking hotel, red),” katanya.
Jika dipersentasekan, jumlah kamar hotel Gili yang terjual karena perhelatan MotoGP tidak sampai 5 persen. Apalagi jika dilihat jumlah kamar hotel Mataram dan Senggigi yang masih tersedia sepekan menjelang MotoGP ini, dapat dikatakan bahwa MotoGP tak memberikan dampak apapun bagi perhotelan Gili.
“Kalau saya lihat persentasi, bisa saya bilang 0 persen, karena ketersediaan kamar di Mataram dan Senggigi masih ada,” ungkapnya.
Meski demikian, ia tidak memungkiri bahwa kemungkinan ada penonton MotoGP yang membeli pake wisata satu hari ke Gili. “Tetapi, kalau kita berbicara untuk yang menginap, kan dia tidak menginap, tapi mungkin dia ngambil paket liburan satu hari ke Gili. Cuma susah kita mau ngetrace mendata itu, karena banyak agent yang handle mereka,” jelasnya.
Sementara itu, saat ini harga kamar hotel Gili cukup tinggi karena kawasan ini sedang mengalami high session. Tingginya harga kamar hotel ini bukan karena adanya perhelatan MotoGP, tetapi memang setiap bulan Juni hingga September, kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan.
“Karena kita masih high session, kita mengikuti harga high session, masih tinggi. Kamar hotel di Gili sudah 80% rata-rata okupansinya, tapi tidak ada hubungannya dengan MotoGP,” pungkasnya. (era)