Mataram (Suara NTB) – Pada semester gasal di tahun ajaran 2024/2025 ini, SMAN 1 Kayangan memilih untuk mengangkat “suara demokrasi” sebagai tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Topik yang diangkat adalah “Suaraku Semangatku”. Proyek dilaksanakan dengan sistem blok, sejalan dengan akan dilaksanakannya pemilihan ketua OSIS masa bhakti 2024/2025. Siswa pada fase E (kelas X) dan fase F (kelas XI dan XII) mengikuti proyek ini.
Kepala SMAN 1 Kayangan H. Moch. Fatkoer Rohman, S.Pd, M.Pd., pada Minggu, 22 September 2024 mengatakan, dimensi yang dipilih pada proyek ini adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan gotong royong. Lebih rinci, terdapat tiga elemen dan dua sub-elemen yang diuraikan dari dimensi yang disasar.
“Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia menyasar elemen akhlak kepada manusia dan akhlak bernegara. Sedangkan sub-elemennya adalah berempati kepada orang lain. Sedangkan untuk dimensi bergotong royong menyasar elemen kolaborasi dengan sub elemen komunikasi untuk mencapai tujuan bersama,” jelas Fatkoer.
Proyek dimulai sejak 9 Sepetember 2024 sampai dengan 19 September 2024. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut, di antaranya pengenalan kegiatan P5, diskusi tentang demokrasi, diskusi terbuka tentang harapan terhadap kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS, sosialisasi Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS Masa Bakti 2024-2025, Rekrutmen KPPO dan Bawaslos, Pemutakhiran DPT, dan Penjaringan Kandidat Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS.
Kegiatan lainnya, pendaftaran Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS, Seleksi Pasangan Calon, Penetapan Pasangan Calon, Pencabutan Nomor Urut Pasangan Calon, Kampanye Penyampaian Visi Misi dan Debat Pasangan Calon, Pelaksanaan Pemungutan Suara Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS, Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Terpilih, dan Penyelesaian Produk (produk akhir dalam bentuk informasi bermanfaat tentang Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (infografis, status, atau video) yang dibagikan di media sosial.
“Seluruh siswa terlihat antusias serta bersemangat pada P5 kali ini. Siswa diberikan ruang untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat serta menjalankan demokrasi dengan sebenar-benarnya. Bapak dan ibu guru pun terlibat aktif pada kegiatan proyek ini sebagai fasilitator P5,” pungkas Fatkoer. (ron)