spot_img
Kamis, Oktober 10, 2024
spot_img
BerandaNTBBakesbangpoldagri Imbau Masyarakat Tak Tergiur dengan Politik Uang

Bakesbangpoldagri Imbau Masyarakat Tak Tergiur dengan Politik Uang

Mataram (Suara NTB) – Kepala Bakesbangpoldagri NTB, H. Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H., mengimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan politik uang pada Pilkada serentak 2024 ini. Menurutnya, Pilkada sebagai langkah untuk menentukan pemimpin yang akan membawa, menjaga, dan mengamankan NTB selama lima tahun kedepan. Sehingga, perlu untuk memilih pemimpin yang sesuai dan memiliki kapasitas sebagai seorang pemimpin.

“Dengan pemilu kita bisa menghasilkan pemimpin yang akan menghibahkan dirinya untuk bangsa, negara, dan daerah kita. Oleh karena itu, lakukanlah pemilihan dengan rahasia, baik dan benar, harus tolah hoax, politik uang harus ditolak,” ujarnya, Senin, 23 September 2024.

Kepala Bakesbangpoldagri NTB, H. Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H. saat berbicara dalam sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih perempuan yang mengangkat tema “Membangun partisipasi kaum perempuan dalam menyukseskan pilkada serentak tahun 2024 yang damai dan berintegritas” oleh Kepala Bakesbangpoldagri NTB di Lombok Utara, Jumat, 13 September 2024.(Suara NTB/ist)

Karena momen pilkada ini disebut sebagai pesta demokrasi, Ruslan mengatakan pilkada harus dibawa riang gembira. Jangan sampai karena adanya perbedaan pandangan politik menjadikan masyarakat terpecah belah hingga menimbulkan kericuhan.

Sebagai daerah rawan kericuhan Pilkada, Pemprov NTB rutin menggelar rapat koordinasi agar terciptanya pilkada damai dan aman di Bumi Gora ini. mengatakan demi terwujudnya Pilkada damai ini, pihaknua rutin menggelar sosialisasi.

“Kami sasar mulai dari pemilih perempuan, pemilih pemula, disabilitas. Kami mengedukasi masyarakat, mulai dari Bima, beberapa hari lalu juga kami ke KLU,” katanya.

Ia melanjutkan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi terhadap bagaimana pentingnya keamanan Pilkada. Pasalnya, dari Pilkada inilah NTB bisa mendapatkan pemimpin yang akan menjaga, membawa, dan mengamankan NTB lima tahun kedepan.

Karena tingkat sensitifitas pilkada lebih tinggi dibanding pemilu, yang mana masyarakat bersentuhan langsung dengan para calon pemimpin sehingga rentan terjadi pergesekan, Ruslan mengatakan perlu melakukan antisipasi agar pergesekan ini tidak terjadi. Salah satunya adalah dengan memastikan kampanye calon pemimpin harus berbeda lokasi dengan calon lainnya.

“Supaya tidak terjadi gesekan maka saling menghormati antara kandidat/timses yang satu dengan lainnya harus saling menghormati. Jangan sampai kita menjelekkan paslon lain, jangan sampai kita merusak alat peraga yang lain, kita harus sama-sama saling menjaga,” jelasnya. (era/*)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO