Mataram (Suara NTB) – Seorang dosen dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Mataram (Unram), dr. Astri Ferdiana, MPH., Ph.D., berkesempatan mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai malaria dalam International Congress for Tropical Medicine and Malaria (ICTMM) yang diselenggarakan di Kuching, Malaysia, pada tanggal 18-23 September 2024.
Penelitian yang dipaparkan oleh dr. Astri berfokus pada analisis peresepan ACTs di puskesmas dan RSUD di Papua dan NTT. Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa masih banyak peresepan ACTs yang belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman nasional.
Berdasarkan temuan ini, dr. Astri merekomendasikan perlunya peningkatan kualitas peresepan ACTs melalui penguatan kapasitas tenaga kesehatan serta pemantauan lebih lanjut terhadap kualitas peresepan ACTs.
“Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, khususnya di wilayah timur seperti tanah Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Upaya deteksi dini dan pengobatan segera adalah kunci utama untuk mencapai eliminasi malaria.
Saat ini, Indonesia menggunakan Artemisinin Combination Therapy (ACTs) sebagai pengobatan malaria yang diresepkan oleh dokter di puskesmas atau RSUD setelah adanya konfirmasi laboratorium,” ujarnya dalam paparannya. (ron)