Mataram (Suara NTB) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menurunkan tim untuk melakukan kajian terkait dengan dampak ekonomi atau perputaran uang selama MotoGP Mandalika 2024. Event internasional yang disaksikan langsung oleh 120 ribu lebih penonton ini diharapkan memiliki dampak ekonomi yang besar, terutama bagi masyarakat lokal.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, penyelenggaraan MotoGP tahun 2024 ini telah menyerap tenaga kerja sekitar 3000 orang. Sehingga diharapkan dampak ekonomi secara keseluruhan akan lebih besar dari tahun sebelumnya.
“Dampak keseluruhan, nanti kita akan menurunkan tim untuk mengkaji. Tahun pertama dampaknya sekitar 8 triliun lebih, tahun lalu total peningkatan pertumbuhan ekonominya mencapai hampir 1 persen, sehingga ini event yang layak untuk kita teruskan dari segi skala ekonomi,” kata Sandiaga Uno di Sirkuit Mandalika akhir pekan kemarin disela melihat balapan MotoGP.
Untuk diketahui, event MotoGP 2023 berdampak positif terhadap kenaikan PDB Nasional sebesar Rp3,59 Triliun hingga Rp4,30 Triliun sesuai dengan laporan yang dikeluarkan oleh Kemenparekraf. Event MotoGP 2023 lalu juga berdampak positif terhadap kenaikan aktivitas ekonomi di Kabupaten Lombok Tengah, sebagai lokus event yaitu Mandalika, yang berhubungan dengan pariwisata sebesar 13,45 persen dan berkontribusi terhadap PDRB sebesar 7,97 persen.
Event ini berdampak positif terhadap kinerja output terkait bidang pariwisata di level nasional sebesar 0,019 persen-0,023 persen, serta penyerapan tenaga kerja di bidang pariwisata di level nasional sebesar 20.233 orang. Hasil survei pelaku usaha menunjukkan 79 persen menyatakan bahwa terdapat perubahan pendapatan (mayoritas meningkat) dengan adanya penyelenggaraan event MotoGP ini, yang mana rata-rata perubahan pendapatan yang didapatkan oleh para pelaku usaha sebesar 32,55 persen.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Maya Watono mengatakan, InJourney fokus pada peningkatam sumber daya manusia (SDM), terutama mempekerjakan masyarakat lokal di Pertamina Mandalika International Circuit. Karena itu, dalam ajang MotoGP tahun 2024 ini jumlah orang yang bekerja di kawasan tersebut naik signifikan.
“Mungkin satu hal lagi yang saya note mengenai improvement mengenai SDM ya, mengenai lapangan kerja, kita lihat peningkatan lapangan kerja yang dihasilkan dari MotoGP ini sangat besar,” ujar Maya akhir pekan kemarin.
Menariknya, kata Maya, berbagai fasilitas untuk penyelenggaraan balap motor kelas global di Mandalika 2024 tak lagi didatangkan dari luar. Artinya, sumber daya yang dimanfaatkan InJourney dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) saat ini berasal dari dalam negeri.
Kondisi ini berbeda dengan gelaran serupa yang dilaksanakan pada 2022 dan 2023, di mana Indonesia masih harus menginpor sejumlah fasilitas dari Spanyol, Malaysia, hingga Jepang.(ris)