Mataram (Suara NTB) – Dinas Pariwisata Kota Mataram, menyebutkan, sebagai daerah penyangga Kawasan Ekonomi Kreatif Mandalika, Kota Mataram membutuhkan tambahan hotel guna mewujudkan diri sebagai daerah tujuan wisata, pusat pertemuan, kegiatan nasional, internasional, dan bisnis.
“Untuk mewujudkan kota itu sebagai daerah tujuan wisata dan memenuhi kebutuhan wisatawan, kita butuh tambahan kamar hotel,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Selasa.
Hal tersebut disampaikan seusai melakukan evaluasi dampak pariwisata dan ekonomi setelah perhelatan ajang balap motor dunia MotoGP 2024 di Sirkuit Mandalika pada 27-29 September 2024.
Menurutnya, berdasarkan evaluasi dan laporan dari Asosiasi Hotel Mataram (AHM) menyebutkan, saat puncak MotoGP, sebanyak 2.800 kamar hotel di Mataram terisi penuh hingga di atas 90 persen.
Sisanya sengaja tidak diisi sebagai antisipasi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kamar hotel lainnya. Misalnya, kerusakan listrik, AC, dan fasilitas-fasilitas lain yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan tamu.
“Sebanyak 2.800 kamar tersebut khusus dari 35 hotel bintang yang menjadi anggota AHM se-Kota Mataram,” katanya.
Sementara, jika melihat permintaan kamar terutama saat kegiatan besar seperti MotoGP, Kota Mataram butuh lebih banyak kamar hotel.
“Banyak tamu mencari penginapan, tetapi hotel sudah penuh. Hal itu menjadi evaluasi kami untuk pembangunan hotel baru ke depan,” katanya.
Dia mengatakan, ketersediaan kamar hotel ini menjadi tantangan yang harus diantisipasi sebab dengan jumlah kamar yang terbatas itu Kota Mataram dinilai membutuhkan tambahan fasilitas penginapan untuk mengakomodasi tingginya permintaan selama kegiatan besar seperti MotoGP.
Karena itu, ke depan Dispar Kota Mataram berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan para wisatawan, termasuk terkait sistem pemesanan kamar dan penambahan jumlah penginapan.
“Tantangan itu harus segera diatasi agar Kota Mataram dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata yang mendukung berbagai kegiatan baik nasional maupun internasional,” katanya.
Di sisi lain, Cahya mengatakan, kegiatan MotoGP Mandalika memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Kota Mataram, selain perhotelan juga pada pelaku UMKM terutama kuliner.
“MotoGP tidak hanya meningkatkan okupansi hotel, tetapi juga mendongkrak perekonomian masyarakat setempat,” katanya.
Menurutnya, banyak wisatawan yang berbelanja dan menginap di Mataram, menciptakan perputaran ekonomi yang lebih besar dibandingkan hari-hari biasa.
“Kehadiran MotoGP membuat sektor perhotelan dan usaha masyarakat, seperti kuliner dan jasa lainnya berkembang. Tapi untuk nominal perputaran uang belum kami hitung,” katanya. (ant)
(Suara NTB/ant)
HOTEL – Salah satu hotel di Kota Mataram