BAWASLU Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengambil tindakan tegas atas beredarnya informasi sejumlah oknum guru madrasah di wilayah Desa Senaru, Kecamatan Bayan. Bawaslu bahkan sudah menurunkan tim untuk mendalami kebenaran dari informasi (video) yang beredar.
Ketua Bawaslu KLU, Deni Hartawan, , mengungkapkan pihaknya sudah melakukan penelusuran terkait kebenaran dukungan politik kepada pasangan calon (paslon) sebagaimana video yang beredar.
“Semalam sudah ditemukan lokasinya, yaitu di salah satu sekolah madrasah di Desa Bayan,” ungkap Deni.
Ia menegaskan, dari hasil temuan Tim Bawaslu yang diturunkan, selanjutnya akan dilakukan pembahasan di tingkat internal Bawaslu. Dari materi yang dikantongi, Bawaslu sepertinya tidak akan butuh waktu lama untuk memutuskan kesimpulan.
“Akan segera ditindak. Insya Allah sore ini (kemarin) kami akan plenokan,” imbuhnya.
Dikatakan, Bawaslu memerlukan bukti dan keterangan dari pihak-pihak yang berada pada video. Jika semua bukti dianggap cukup, maka memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke Gakkumdu. “Insya Allah akan dijadikan temuan dan akan geser ke Gakkumdu dalam 1×24 jam,” tambahnya.
Deni menyatakan, lokasi sekolah dimana video beredar telah diidentifikasi. Para pihak yang berada pada video adalah unsur guru. Mereka juga mengakui bahwa merekalah yang membuat video tersebut.
Untuk diketahui, berdasarkan video yang beredar, sebanyak 8 orang oknum guru pada madrasah di Dusun Sembulan Batu, Desa Senaru tersebut secara terbuka menyatakan sikap kepada salah satu paslon. Mereka dengan tegas menunjuk simbol jari yang menegaskan status angka nomor urut paslon, serta meneriakkan yel-yel politik yang menjadi identitas paslon yang didukung.
Bawaslu akan menindak para pihak yang ada di video tersebut sesuai regulasi. Dimana, para pihak menyatakan sikap pada lembaga atau fasilitas pendidikan. Hal mana, politik praktis pada area tersebut adalah tidak diperbolehkan oleh aturan. (ari)