Mataram (Suara NTB) – Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Ke-10 Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 2024. Kegiatan ini mengusung tema “Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A Glance from the Village to the World”.
Konferensi ini digelar di Gedung Teater Ahmad Firdaus Unizar pada Kamis, 10 Oktober 2024 dan Jumat, 11 Oktober 2024 secara luring dan during. Pada Jumat 11 oktober 2024, akan dilakukan kegiatan site visit atau kunjungan ke Desa Bilebante-Desa Sukarara-Mandalika, Lombok Tengah.
Kegiatan yang digelar oleh Asosiasi Sinergi Pengabdian dan Pemberdayaan Indonesia ini menghadirkan keynote speaker Mellysa Tanoyo, SH., dari PT. Gunbuster Nickel Industri; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno; dan Pjs. Bupati Lombok Tengah, H. Abdul Azis, S.H., M.H. Kegiatan ini diikuti perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seluruh Indonesia.
Ketua Asosiasi Sinergi Pengabdian dan Pemberdayaan Indonesia, Dr. Ir. Rudy Pramono, M.Si., mengatakan, konferensi ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Konferesi ini bertujuan untuk bertukar pengalaman antara perguruan tinggi dengan perusahaan atau industri sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ada juga kolaborasi lebih lanjut, agar pengabdian masyarakat bisa memiliki dampak lebih luas ke masyarakat,” harapnya.
Mellysa Tanoyo dari PT. Gunbuster Nickel Industri mengatakan, sebagai pihak industri, pihaknya perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia menekankan, konferensi ini tidak sekadar untuk publikasi, tetapi sebagai forum saling bertukar pikiran antara industri, perguruan tinggi, pemerintah, dan berbagai pihak lainnya.
“Kami percaya, ini sebuah forum bertukar pikiran. Kami dari industri melakukan CSR, kami juga bisa belajar dari akademisi untuk mengembangkan potensi suatu wilayah. Saya mengajak pelaku usaha lain untuk berkontribusi,” jelasnya.
Ketua LPPM UMN, Dr. Ir. P. Winarno, M.Kom., Konferensi Nasional PKM-CSR ini digelar secara hybrid. Sebanyak 200 orang menjadi peserta kegiatan ini. “Mungkin karena situasinya, menggunakan jalur daring lebih besar ketimbang onsite. Dari 200 peserta, 75 persen mengikuti secara daring,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unizar, Fathurrahman, SE., M.Ak., menjelaskan, pihaknya sebagai tuan rumah merasa bangga mendapatkan kesempatan dan kepercayaan dari asosiasi menggelar konferensi ini.
“Jadi momen penting, tidak hanya Unizar, tapi juga bagi NTB untuk promosi gratis. Yang hadir adalah para intelektual yang mengonsepkan pariwisata. Besok (hari kedua) juga ada kunjungan ke beberapa lokasi wisata di Pulau Lombok, momen penting bagi Unizar dan NTB, karena ini adalah ajang meningkatkan potensi wisata bagi NTB,” ujarnya.
Kholis Abdurachman Audah, M.Sc., Ph.D., dari Swiss German University menambahkan, pada intinya Konferensi ini bukan hanya untuk publikasi. Namun butuh keberlanjutan kegiatan. Dibutuhkan kerja sama terus menerus dari berbagai unsur yang terlibat.
“Tanpa kerja sama, keberlanjutan hanya impian saja. Itu yang kita tekankan. Kita berharap kegiatan yang dilakukan atau kolaborasi para dosen, perusahaan, dan pengambil kebijakan ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” harapnya.
Konferensi ke-10 PKM-CSR 2024 ini membahas sejumlah bidang, yaitu pertanian, perikanan, dan kelautan; lingkungan hidup dan manajemen bencana; kesehatan; ekonomi, sosial, dan budaya; teknologi informasi dan komunikasi; pendidikan; dan pariwisata.
Pada hari pertama konferensi, selain pembukaan, diadakan sesi plenary talk dan sesi presentasi makalah. Pada hari kedua, diadakan kunjungan ke Desa Bilebante-Desa Sukarara-Mandalika. (ron)