Praya (Suara NTB) – Penciptaan suasana yang aman, damai, kondusif dan bebas dari teror tidak hanya menjadi tugas aparatur pemerintah dan aparat keamanan, namun, tugas seluruh elemen masyarakat. Selain tetap menciptakan suasana yang rukun dan kondusivitas masyarakat tetap terjaga, kewaspadaan terhadap berbagai potensi gangguan keamanan hingga terorisme harus ditingkatkan.
Demikian disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB H. Ruslan Abdul Gani, SH, MH, ketika membuka secara resmi acara Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (KENDURI) untuk Mewujudkan Desa Siaga dengan Relisiensi yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTB di Sekretariat Lingkungan Kampung Jawa, Kelurahan Praya, Lombok Tengah, Rabu, 23 Oktober 2024.
Acara ini dihadiri Kepala Seksi Pengawasan Jaringan BNPT Edi Bisma Putra Mahendra dengan menghadirkan narasumber nasional Swastika Nohara, ada juga praktisi film dan akademisi. Hadir juga perwakilan Bakesbangpoldagri Lombok Tengah, Lurah Praya dan pengurus FKPT NTB
Selain itu, nilai-nilai toleransi dan kearifan lokal suatu daerah merupakan langkah yang efektif dalam pencegahan radikalisme dan terorisme melalui KENDURI. Begitu juga dengan kepedulian dan kewaspadaan dari masyarakat harus ditingkatkan.
Jika ini ditingkatkan, ujarnya, maka berbagai macam tindakan yang berbau radikal hingga teror bisa dihindari. Masyarakat juga tidak boleh abai atau tidak peduli dengan kondisi lingkungannya. Jika ada aktivitas yang mencurigakan harus segera dilaporkan ke aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti.
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak bertindak sendiri atau main hakim sendiri, ketika menemukan sesuatu hal yang mencurigakan. Namun, harus segera dilaporkan agar persoalan yang ada di lapangan menjadi lebih jelas dan kondusivitas masyarakat tetap terjaga.
Menciptakan suasana kondusif saat sekarang ini sangat penting, karena dalam tahapan pemilihan kepala daerah serentak se Indonesia. Untuk itu, berbagai macam kegiatan atau potensi yang mengganggu jalannya pilkada harus dicegah. Dalam hal ini, peran serta masyarakat sangat penting untuk menciptakan suasana yang aman, damai dan kondusif jelang pilkada, sehingga menghasilkan kepala daerah sesuai pilihan masyarakat. (ham)