Mataram (Suara NTB) – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, akan mengantisipasi munculnya ujaran kebencian saat tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Polarisasi mulai muncul tetapi dipastikan tidak mengganggu keamanan dan ketertiban.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suandiasa menjelaskan, pemantauan dilakukan tidak terlalu signifikan munculnya ujaran kebencian atau hate speech pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram, terutama pada kampanye. Kalaupun terdapat playing victim dinilai sebagai koridor kewajaran. “Ujaran kebencian malah tidak melihat atau tidak terlau muncul,” ujarnya ditemui pada, Rabu, 23 Oktober 2024.
Ujaran kebencian justru terpantau di beberapa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Nyoman menyadari ekosistem digital selayaknya dunia nyata dan permasalahan dilakoni oleh beberapa oknum. Justru, ia meyakini masyarakat Kota Mataram cukup dewasa dan cerdas menilai kontestasi politik sehingga tidak bisa digeneralisir.
Mantan Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setda Kota Mataram, melihat pelaksanaan pilkada dengan dua pasangan calon, justru sangat landai. Tolok ukurnya di media sosial tidak ada saling serang antar pendukung dan di tengah masyarakat tidak terlalu ribut. “Kalaupun ada playing victim ada, tetapi tidak berlebihan,” ujarnya.
Polarisasi yang muncul di tengah masyarakat dinilai sangat wajar dalam kontestasi politik terutama memasuki tahapan krusial seperti saat ini. Akan tetapi, tidak berkonflik secara fisik dan menimbulkan perpecahan di akar rumput dan kalangan elit.
Nyoman mengingatkan, masyarakat bahwa ujaran kebencian bukan sesuatu yang efektif untuk meraih simpati publik. Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan oleh pendukung dan simpatisan untuk meraih suara atau dukungan dari publik untuk meraih kemenangan pada kontestasi politik tahun ini.
Disinggung polarisasi di beberapa kelurahan atau lingkungan dikhawatirkan menimbulkan kegaduhan? Ditegaskan kembali, polarisasi sesuatu yang wajar dalam kontestasi politik sepanjang tidak menimbulkan kegaduhan atau pertikaian antar pendukung. Saat ini, Kota Mataram tetap kondusif dan aman. “Saya kira wajar tetapi yang penting tidak terjadi gesekan antar pendukung,” demikian kata dia. (cem)