spot_img
Sabtu, November 9, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEKyai Zul Apresiasi Pjs Kabupaten Sumbawa dan Pjs KSB, Gelar FGD Lahirkan...

Kyai Zul Apresiasi Pjs Kabupaten Sumbawa dan Pjs KSB, Gelar FGD Lahirkan Kesepakatan Transformasi Pembangunan Daerah

Taliwang (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menggelar FGD (Focus Group Discussion) kerja sama Kabupaten Sumbawa tentang Transformasi Pembangunan Daerah. Kegiatan tersebut berlangsung  Rabu, 23 Oktober 2024 bertempat di Ruang Rapat Graha Fitrah Kantor Bupati Sumbawa Barat.

FGD tersebut dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan tersebut adalah kunjungan balasan dari Kabupaten Sumbawa yang merupakan rangkaian dari pelaksanaan kunjungan Kabupaten Sumbawa Barat yang telah dilaksnakan pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Rombongan Kabupaten Sumbawa dipimpin langsung Pjs Bupati Sumbawa Dr. Najamuddin Amy. Hadir juga dalam rombongan, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Nanang Nasiruddin, S.Ap, M.M.Inov, dan jajaran Pemerintah Kabupaten  Sumbawa. Rombongan diterima oleh Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah, S.Hut, M.A.P.

Dalam sambutan penerimaannya, Julmansyah menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan kemarin. Karena Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa turut hadir dalam kesempatan tersebut. Hadir juga Wakil Ketua 1 dan Wakil Ketua 2 DPRD Kabupaten Sumbawa Barat, dan yang tak kalah penting yaitu kehadiran Bupati Sumbawa Barat yang pertama Dr. KH.L.Zulkifli Muhadli (Kyai Zul).

Julmansyah dalam sambutannya menyebutkan bahwa tidak ada kabupaten yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, itulah pentingnya dibangun kerja sama. Kunjungan balasan yang dilakukan ini mencoba mengerucutkan item substansi kerja sama, review dari kesepakatan pentingnya kerja sama kolaborasi pasca tambang di Kabupaten Sumbawa Barat dan menyambut industri tambang di Kabupaten Sumbawa.

”Inilah yang saya sebut Kabupaten Sumbawa Barat  menghadapi senja dan perlu mencari pelita menyambut masa gelap. Sementara Kabupaten Sumbawa menyambut mentari. Yang saya maksud di situ bahwa periode pertambangan di Kabupaten Sumbawa Barat akan selesai setelah tahun 2030. Dan kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi periode tersebut. Sementara Kabupaten Sumbawa baru akan memulai pada tahun 2030 dengan keberadaan Blok Elang,’’ ujar Julmansyah

Ia kemudian menambahkan bahwa, Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa tentu tidak bisa menyelesaikan sendiri persoalannya. Perlu adanya interkoneksi. ‘’Oleh karenanya saya sudah meminta kepada Asisten 2 Setda KSB dan Kepala Bappeda KSB untuk dapat merumuskan draft dokumen kerja sama yang akan ditandatangani nantinya pada saat pelaksanaan Harlah Kabupaten Sumbawa Barat yang ke 21 pada tanggal 20 November 2024 mendatang,’’ ujarnya.

Sementara itu, Pjs Bupati Sumbawa Dr. Najamuddin Amy menyampaikan bahwa pada saat dirinya bersama Pjs Bupati Sumbawa Barat menemani Pjs Gubernur  NTB berkunjung ke PT. AMNT terkait laporan persiapan peresmian smelter, saat pemaparan dari PT.AMNT menjelaskan bahwa operasional tambang di Batu Hijau pada 2034 akan selesai. Kalau ditarik masa reklamasi 4 tahun, maka di tahun 2030 akan selesai.

Najam mengatakan, efect keberadaan PT. AMNT, baik di Sumbawa dan Sumbawa Barat setelah melakukan kunjungannya ke BLK Sumbawa. Di BLK Sumbawa melatih 3 keahlian yaitu tenaga AC, listrik industri, dan alat berat. Suport terhadap 3 keahlian tersebut bersumber dari APBD dan APBN. Najam mengira bahwa hal tersebut semestinya ada peran PT.AMNT di dalamnya, dan inilah salah satu sisi yang menjadi sorotan betapa keberadaan tambang masih jauh dari ekspektasi.

‘’Kita berharap multiplayer effect yang kita harapkan menyentuh kesejahteraan masyarakat agar dapat dipastikan terakomodir dalam RPJMD teknokratik.’’

Najam menambahkan, selain agenda FGD yang dilaksanakan ini, perlu dilakukannya simposium nasional pasca diresmikan smelter. Kita berharap AMNT harus menyiapkan simposium sehingga hasilnya bisa menjadi tugas bersama. Perlu dilakukan simposium nasional ini dapat melibatkan pentahelik. ‘’Ini kita lakukan, targetnya bukan hanya untuk tahun 2034, tetapi selama operasional di Blok Elang berjalan. Kita berharap kedua kabupaten ini baik sebagai penghasil dan sebagai pengolah, sama sama mendapatkan keuntungan dan sama sama mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,’’ terang Najam.

Sementara itu, Kyai Zul, mantan Bupati KSB yang juga Rektor Universitas Cordova KSB, memberikan apresiasi atas inisiatif kedua Pjs. Bupati dalam mempersiapkan masa depan ekonomi daerah secara kolaboratif. Ia menyatakan bahwa langkah ini adalah tonggak penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan di wilayah Sumbawa dan KSB.

“Saya mengapresiasi kedua Pjs atas usahanya mengkonsolidasikan langkah guna menghasilkan manfaat maksimal dari operasi tambang. Ini ikhtiar yang sangat benar,’’ ujar Kyai Zul di forum FGD tersebut.

Mantan Bupati KSB ini mengungkapkan bahwa Dr. Najam dan Julmansyah telah melakukan upaya yang sangat benar karena memenuhi  2 nilai penting, yaitu public value dan supporting. “Saya mengapresiasi kedua Pjs ini karena memenuhi public value. Cara-cara kolaboratif seperti ini menunjukkan bahwa tiap kebijakan yang diambil semuanya berorientasi pada public value. Semuanya berorientasi pada kepentingan publik.

Lebih lanjut, Kyai Zul menyatakan bahwa untuk melaksanakan public value itu, para Pjs ini melakukan supporting berupa penggalangan dukungan dari atas, yaitu dukungan dari Gubernur, dukungan dari bawah, yaitu dukungan dari DPRD masing-masing kabupaten, dan dukungan dari samping, yaitu dari perangkat daerah dan perguruan tinggi.

Kyai Zul juga sempat menceritakan pengalamannya sepanjang menjadi bupati selama dua periode. Masukan-masukan Kyai Zul juga akan melengkapi draft MoU ini.

Selaras dengan Rektor Universitas Cordova, utusan Rektor Universitas Samawa dan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) pun memberikan dukungan atas langkah ini seraya memberikan atensi khusus terkait kepedulian sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan SDM dan pentingnya kolaborasi dengan univesitas dan PT di kedua kabupaten.

FGD ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Pj. Sekda KSB, Asisten Perekonomian dan Pembangunan KSB, Wakil Ketua 1 dan 2 DPRD KSB, serta sejumlah Kepala OPD dari kedua kabupaten.

Diakhir FGD, Pjs Bupati KSB dan Pjs Bupati Sumbawa menugaskan Kepala Bappeda KSB dan Sumbawa bersama dengan jajaran OPD/Kabag Pemerintahan untuk segera menuntaslan draft dokumen MoU sebagai hasil konkret dari kerja sama kedua kabupaten. (r)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO