spot_img
Jumat, Juni 13, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEPenghasil Tembakau Berkualitas, Disayangkan NTB Lebih Banyak Mensuplai Bahan Mentah

Penghasil Tembakau Berkualitas, Disayangkan NTB Lebih Banyak Mensuplai Bahan Mentah

Selong (Suara NTB) – Bappeda Provinsi NTB melakukan Sosialisasi Petunjuk Teknis Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) Paok Motong yang berlangsung di Gedung APHT Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Kamis, 24 Oktober 2024. Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si berkesempatan membuka secara langsung kegiatan sosialisasi tersebut.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, baik dari OPD terkait di tingkat Provinsi NTB maupun Kabupaten Lotim juga Bea Cukai Mataram dan para pengusaha.

Menurut Iswandi, NTB memiliki sejarah panjang sebagai daerah agraris. Bahkan kini NTB dikenal sebagai wilayah agraris yang memiliki potensi pertanian yang luas. Tak hanya kaya dengan komoditi pangan seperti padi, jagung dan palawija, namun kaya dengan potensi komoditi lainnya yaitu tembakau.

“Sudah lama kita dikenal sebagai penghasil tembakau yang hebat. Sayangnya selama ini kita masih lebih banyak mensuply material mentah saja” ujar Iswandi.

Oleh karena itu menurutnya APHT Paok Motong hadir dengan beragam manfaatnya, antara lain menjadi solusi atas kebijakan pemerintah tentang luas lahan minimal dua are bagi masyarakat yang membuka usaha rokok rumahan. Kemudian penegakan hukum atas rokok ilegal yang tidak membayar cukai.

Selain itu APHT Paok Motong meningkatkan pendapatan cukai pemerintah, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, mendatangkan investasi untuk pengembangan usaha yang dibutuhkan APHT seperti packaging, transportasi, dan lain sebagainya.

“Kenapa cukai perlu diperjuangkan, karena jika tidak akan merugikan negara dan daerah. Cukai rokok penting agar dapat digunakan untuk pembangunan kesehatan” imbuhnya.

Sementara itu Gaguk, salah seorang pelaku usaha yang menempati APHT menuturkan bahwa pihaknya telah menempati lokasi di APHT selama 8 bulan. APHT Paok Motong saat ini telah mempekerjakan kurang lebih 200 tenaga kerja dan telah membayar cukai sebesar Rp2 milyar.

“Ini baru satu gudang yang difungsikan, jika lima gudang yang ada telah beroperasional kami perkirakan akan ada 750 hingga 1000 tenaga kerja yang bisa masuk di APHT, sehingga tentunya mengutamakan tenaga kerja lokal terdekat” ungkapnya.

Merespons hal tersebut, Kepala Bappeda NTB kemudian menjelaskan bahwa APHT Paok Motong saat ini sudah ada regulasi, kelembagaan dan juknisnya. Untuk itu selanjutnya Iswandi berharap Dinas Perindustrian Provinsi NTB yang memimpin berjalannya pembinaan APHT Paok Motong. Oleh karena itu setiap OPD di Kabupaten Lotim maupun Provinsi agar mempelajari juknis yang telah dibagikan dan melaksanakan tugasnya masing-masing.

Sebelumnya di kesempatan yang berbeda, Asisten II Setda NTB Dr. H Fathul Gani mengatakan, saat ini pengelolaan APHT masih dalam proses transisi. Nantinya APHT akan dikelola oleh Dinas Perindustrian selaku OPD yang memiliki fungsi industrialisasi.

Ia mengatakan, aktivitas bisnis di APHT Paokmotong masih terus berjalan. Di sana ada proses produksi rokok mulai dari ngiping, giling linting, pengguntingan, penempelan pita cukai sampai dengan packing rokok yang siap dipasarkan. Sambil dilengkapi dengan perangkat regulasi, aktivitas bisnis oleh pelaku usaha dipastikan tak akan terganggu.

“Di saat masa transisi ini biarkan kegiatan operasional berjalan, lakukan pembinaan dan peraturan yang mendukung untuk operasionalnya segera kita selesaikan, baru nanti endingnya adalah baru kita berhitung tentang retribusi dan lainnya,” terangnya.

Menurutnya, untuk pembahasan Pendapatan Asli daerah (PAD), retribusi dan lainnya belum menjadi bahasan pokok di APHT Paok Motong ini. Sebab yang menjadi fokus Pemprov NTB sekarang adalah bagaimana kegiatan usaha di APHT ini memberi dampak ekonomi jangka panjang untuk masyarakat. Misalnya warga Paokmotong dan sekitarnya bisa terserap maksimal di industri tembakau ini.

“PAD ini jangan terlalu diartikan masuk ke pemerintah. Jadi yang terpenting adalah bagaimana manfaat kepada masyarakat langsung. Sekarang sudah ratusan tenaga kerja yang masuk. Dari aktivitas ini, ratusan juga akan didapat oleh para pekerja dalam sebulan. Itu kita anggap pendapatan asli yang masuk ke masyarakat,” ujarnya.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -









VIDEO