Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat berkesempatan mendampingi SMKN 1 Monta, Kabupaten Bima dalam Sosialisasi dan Pengujian UKBI untuk guru dan siswa, Kamis, 24 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh total 200 peuji. Seluruhnya merupakan guru dan siswa yang menjadi target utama pengukuran kemahiran berbahasa dalam rangka peningkatan literasi untuk program Pusat Keunggulan.
Dalam sambutan kegiatan tersebut, Wakil Kepala bidang Kurikulum SMKN 1 Monta, Syaifullah, berharap kegiatan UKBI dalam pendampingan ini bisa berjalan maksimal dan bisa berulang untuk tahun-tahun berikutnya. Ia juga berharap pendampingan dari Balai Bahasa Provinsi NTB bisa dilakukan secara berkelanjutan.
“Sebab kami tahu betul ini penting untuk penerapan pembelajaran sehari-hari. Kita tidak bisa lepas dari bahasa Indonesia. Saat mengajar Bapak dan Ibu guru berkomunikasi dengan bahasa Indonesia kepada anak-anak. Alangkah baiknya kalau bahasa Indonesianya tertata,” ujarnya.
Selepas pembukaan, sesi sosialisasi dimulai. Di sosialisasi hari pertama ini, guru diberi informasi terkait manfaat dan jenis-jenis soal UKBI. “Ada lima sesi, menguji kemampuan reseptif dan produktif berbahasa. Guru harus memiliki keduanya,” jelas Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) UKBI Balai Bahasa NTB, Hartanto.
Ia kemudian melanjutkan sesi sosialisasi dengan pendaftaran UKBI. Di akhir sesi, Hartanto juga menyampaikan harapannya agar UKBI mampu meningkatkan kualitas siswa dan pembelajaran di SMKN 1 Monta. Baginya, UKBI yang menunjukkan secara kuantitatif nilai peuji mampu menjadi pendorong untuk kemajuan pembelajaran di sekolah.
Sebelumnya, Pada tanggal 17 dan 18 Oktober 2024, Balai Bahasa Provinsi NTB berkesempatan mendampingi SMKN 3 Sumbawa dalam Sosialisasi UKBI untuk guru dan siswa. Sosialisasi UKBI dilaksanakan dalam rangka menyelenggarakan program Pusat Keunggulan. Hartanto hadir sebagai narasumber.
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 225 peserta. Salah seorang guru SMKN 3 Sumbawa membuka kegiatan sosialisasi terlebih dahulu memberikan Beragam. Dalam perayaannya, Ansari berharap kegiatan UKBI dalam pendampingan ini dapat berjalan maksimal dan dapat terulang pada tahun-tahun berikutnya. Ia juga berharap Balai Bahasa NTB dapat selalu mendampingi.
Selepas pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi bagi guru dan siswa. Seperti halnya sosialisasi di SMK lainnya, guru terlebih dahulu mendapatkan pendampingan.Hartanto menjelaskan sistem pengujian dan rambu-rambu terkait hal teknis yang perlu diperhatikan sebelum, selama, dan sesudah tes dilaksanakan.
“Terutama bagi guru, tes ini menjadi penting. Hal ini karena guru yang nantinya akan membimbing siswa selama tes berlangsung. Selepas siswa melaksanakan tes, guru memiliki tanggung jawab untuk menjadikan data hasil UKBI sebagai indikator awal untuk meningkatkan kemahiran berbahasa siswa,” jelasnya.
Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi bagi siswa pada hari berikutnya. Sosialisasi juga dirangkaikan dengan pendaftaran UKBI. Siswa dan guru akan melaksanakan tes pada bulan November mendatang. Hartanto sangat berharap UKBI dapat turut meningkatkan kualitas siswa dan pembelajaran bahasa di SMKN 3 Sumbawa. (ron)