spot_img
Selasa, Desember 3, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANPerkuat Komunikasi-Ekonomi Digital, Ummat Integrasikan AI dan Nilai Keislaman

Perkuat Komunikasi-Ekonomi Digital, Ummat Integrasikan AI dan Nilai Keislaman

Mataram (Suara NTB) – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) menggelar kegiatan Studium Generale bertema “Integrating Artificial Intelligence with Islamic Values: Shaping the Future of Education, Communication, and Economics in the Digital Age.” Kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani kecerdasan buatan (AI) dengan nilai-nilai Islam dalam mendukung perkembangan pendidikan, komunikasi, dan ekonomi yang beretika di tengah kemajuan era digital, di Auditorium, Rabu, 30 Oktober 2024.

Rektor Ummat yang diwakili Wakil Rektor IV, Dr. TGH. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi kepada Dekan FAI beserta seluruh tim yang senantiasa menunjukkan komitmen tinggi dalam mengadakan kegiatan akademik yang inovatif dan bernilai Islami. “Kecerdasan manusia yang dibekali nilai-nilai keislaman mampu menghasilkan dampak positif yang luas di berbagai bidang,” ujarnya.

Ia juga memaparkan visi misi Ummat untuk memadukan intelektualitas dengan spiritualitas, mencetak generasi unggul yang tidak hanya kompeten tetapi juga berkarakter.

Seminar Nasional yang diadakan sebagai bagian dari Studium Generale ini menghadirkan pakar-pakar AI dan akademisi yang memberikan wawasan mendalam tentang integrasi teknologi dan Islam. Moderator Nurliyah memandu jalannya seminar dengan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Senior Lecturer Universiti Teknologi Malaysia, Prof. Dr. Badlihisham Mohd Nasir, membahas peran AI dalam transformasi komunikasi Islam. Ia menyampaikan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk memperkuat dakwah Islam dan memperluas jangkauan komunikasi dengan tetap menjunjung nilai-nilai etika Islam.

“Di masa depan, AI dapat digunakan untuk memperkuat pesan-pesan positif yang selaras dengan ajaran Islam, memperbaiki interaksi sosial, serta mencegah penyebaran konten yang merusak moral,” jelasnya.

Selanjutnya, Senior Lecturer Universiti Teknologi Malaysia, Dr. Hafiza Abas, mengupas topik “Integrity Artificial Intelligence with Islamic Values: Shaping the Future of Education, Communication, and Economics in the Digital Age.”

Ia menyoroti pentingnya mengintegrasikan AI dengan nilai-nilai Islam agar teknologi ini memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, khususnya dalam pendidikan dan ekonomi.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., turut menyampaikan pandangan terkait kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia dalam merespons perkembangan teknologi digital. Ia menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan tinggi yang tidak hanya mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi perkembangan teknologi, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai moral agar siap menghadapi tantangan era digital.

“Pendidikan tinggi harus menjadi benteng yang memadukan teknologi dengan spiritualitas, menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas tetapi juga berintegritas,” ungkapnya.

Selain sesi seminar, Studium Generale ini juga menyajikan Talk Show interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber. Diskusi mencakup berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan AI yang beretika, serta peluang AI sebagai alat pemberdayaan umat Islam di era digital. Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta praktisi di berbagai bidang, tampak antusias berdiskusi tentang masa depan AI yang lebih beretika dan bermanfaat bagi umat. (ron)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO