Mataram (Suara NTB)- Salah satu materi Bimbingan Teknis (Bimtek) Climate Smart Agriculture (CSA) Pertanian Cerdas Iklim di UPTPP Sakra Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 30 – 31 Oktober 2024 yaitu pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan jerami.
25 orang peserta yang berjumlah 25 dari wilayah Kecamatan Sakra tersebut dengan penuh antusias mendengarkan para pemateri terkait dengan pentingnya membuat pupuk alami dari bahan-bahan pertanian.
Kompos merupakan jenis pupuk organik yang sebagian atau seluruhnya berasal dari bahan-bahan organik yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai yang berfungsi sebagai penyuplai unsur hara tanah.
Bahan-bahan organik yang dijadikan sebagai kompos terlebih dahulu melalui proses pengomposan sebelum dapat diaplikasikan ke lahan pertanian. Proses pengomposan bertujuan untuk untuk menurunkan rasio C/N bahan organik kompos agar mendekati rasio C/N tanah sehingga dapat diserap dengan mudah oleh tanaman.
Bahan organik yang dapat digunakan sebagai kompos dapat berasal dari limbah pertanian. Salah satu limbah pertanian yang potensial dijadikan sebagai kompos adalah jerami padi. Jerami merupakan limbah dari proses panen padi yang banyak dihasilkan di lahan sawah.
Berdasarkan kebiasaan petani di lapangan, jerami dari sisa panen padi sebagian besar dibakar langsung di lahan dengan tujuan mempercepat persiapan lahan untuk masa tanam berikutnya.
Pembakaran jerami secara terus-menerus di lahan pertanian dapat menyebabkan meningkatnya suhu udara di permukaan tanah serta menyebabkan polusi udara sehingga dapat memusnahkan mikroorganisme yang berguna dalam proses biologis tanah. Maka dari itu, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan jerami padi untuk diolah menjadi kompos.
Selain pembuatan kompos dari jerami, para peserta juga diberikan materi berupa novasi Teknologi CSA, Teknologi Hemat Air, Penggunaan Varietas Unggul serta Bahan Organik Pembenah Tanah.(*)