Mataram (Suara NTB) – Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan (Bapeltanbun) NTB melaksanakan Bimtek Climate Smart Agriculture (CSA) di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Batukliang Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 30 – 31 Oktober 2024 dengan jumlah peserta 25 orang petani.
Dikutip dari website Bapeltanbun NTB, pada hari kedua, para peserta mendapatkan materi tentang teknologi hemat air berbasis intermitten dan AWD serta materi pemupukan berimbang terutama dengan menggunakan bahan organik dan pembenah tanah
Intermittent irrigation atau pengairan berselang adalah pengaturan kondisi air pada lahan pertanian dengan lahan dalam kondisi kering dan tergenang dilakukan secara bergantian.
Sementara AWD merupakan akronim dari Alternate Wetting ang Drying atau Pengairan Basah Kering. Sistem pengairan AWD merupakan pengairan dengan penggenangan air terputus yang bertujuan untuk mengontrol atau menghemat penggunaan air dalam budidaya tanaman padi, karena perlu diingat padi merupakan tanaman yang memerlukan air, tetapi bukan tanaman air. Tanaman padi tidak memerlukan air saat tanam, saat anakan maksimum dan 10 hari menjelang panen.
Selain itu, dilakukan juga sesi diskusi lanjutan untuk memperdalam pemahaman materi dan praktek AWD serta kompos yang bertujuan agar peserta terampil dalam penerapan teknologi CSA.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pengisian evaluasi, post tes dan Rencana Tindak Lanjut Selanjutnya rangkaian kegiatan diakhiri dengan penutupan Bimtek CSA oleh Koordinator Penyuluh Kecamatan Batukliang.
Melalui kegiatan ini diharapkan peserta dapat mengaplikasikan teknologi CSA pada budidaya padi dan menyebarkannya ke anggota kelompok atau petani lainnya sehingga teknologi CSA ini dapat diterapkan lebih luas.(*)