Giri Menang (Suara NTB) – Dukungan masyakarat diklaim kian menguat ke pasangan calon (Paslon) nomor 4 Lalu Ahmad Zaini dan Hj Nurul Adha atau LazAdha. Kendati adanya dugaan serangan black campaign yang diarahkan untuk upaya men-down grade Paslon ini jelang pencoblosan yang tinggal menghitung hari, pada tanggal 27 November 2024 nanti.
Dukungan kuat diberikan masyarakat di daerah basis LazAdha di Dusun Sedayu, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri. Para tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga yang merupakan kerabat dan tetangga dari TGH. Muharrar Mahfuz berkumpul di kediaman Pimpinan Ponpes Nurul Hakim terbuat. Mereka kompak mendukung paket LazAdha.
Hadir pada kesempatan itu TGH. Muharrar Mahfuz dan keluarga besar, Cabup HL Ahmad Zaini beserta istri, Cawabup Hj Nurul Adha bersama suami, TGH. Muzakkar Idris, Lc., M.Si.
Cabup, LAZ menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap keluarga besar, warga tetangga yang mendukung LazAdha di Pilkada ini. Kata LAZ dari sisi ikhtiar dunia dirasanya telah dilaksanakan, di mana ia telah turun di 739 Dusun dari 820 dusun di Lobar.
“Saya sudah keliling mampir di semua dusun di Lobar, mulai dari naik gunung, turun gunung hingga jatuh, semua sudah kami alami. Jadi dari ikhtiar keduniaan insyaallah sudah cukup. Tinggal kita menguatkan perjuangan ini dengan doa,” kata LAZ.
Ia berkeyakinan dengan semua ikhtiar yang dilakukanya bersama Cawabup Hj Nurul Adha dan segenap tim, LazAdha akan terpilih pada Pilkada. Banyak hal yang membuatnya yakin bisa menang di Pilkada, selain ikhtiar yang dilakukan. Secara kekompakan pasangan juga hanya Lazadha yang dari awal tidak pernah sedikit pun berselisih, namun selalu bersatu. “Bahkan rata-rata teman-teman (tim) LazAdha di Posko ini berat badannya naik, termasuk saya,” selorohnya.
LazAdha, kata dia, maju Pilkada semata-mata untuk pengabdian untuk masyarakat Lobar. Karena maju Pilkada ini banyak hal yang harus dikorbankan demi pengabdian membangun Lobar. Seperti halnya Umi Nurul, rela melepas jabatan wakil ketua DPRD yang dijabat. Begitu pula dirinya sebagai Dirut PTAM Giri Menang dan Ketum Perpamsi Pusat.
“Sehingga dengan niat yang tulus memberi perubahan untuk Lobar, dan restu kelaurga, masyarakat insyallah kita yakin menang,” ujarnya.
Ia ingin membangun Lobar secara merata dari desa melalui visi misi sejahtera dari desa dengan program 1 miliar per desa dan 100 juta per dusun. Di samping melalui program ekonomi, kesehatan dan pendidikan yang telah disiapkan LazAdha untuk masyarakat Lobar. Namun di tengah ikhtiar yang dilakukan tersebut, tak sedikit tantangan yang dihadapi baik dari pihak-pihak yang ingin menjatuhkan LazAdha dengan berbagai upaya black campaign.
“Semakin kita berpeluang menang maka seribu cara untuk melakukan berbagai hal agar bisa kita jatuh dan lain sebagainya,” ujarnya, sembari menyampaikan bahwa ia dan cawabup dan tim tetap fokus memenangkan Pilkada. “Tinggal satu, kita berharap Ridha Allah SWT karena itu kami tunas (minta) doa kepada segenap warga,” sambungnya.
Hal senada disampaikan Cawabup Hj Nurul Adha bahwa, berbagai upaya dugaan Black Campaign untuk men-down grade Lazadha.
Seperti spanduk bertuliskan “LAZ dari Praya Loteng untuk Lobar” yang disebar oleh oknum-oknum tertentu. Ini salah satu upaya yang ingin menjatuhkan LAZ. “Bapak ibu, orang lahir di mana, anak siapa? Tidak pernah kita minta dan tidak bisa memilih, ada yang lahir di Jawa, di Lobar, dan Loteng. Ini bagian dari takdir, tidak pernah kita meminta,” jelasnya.
Yang perlu dilihat menurut Nurul, adalah sumbangsih LAZ selama 32 tahun hidup dan mengabdi untuk Lobar. “Masak hanya karena beliau lahir dari Loteng, terus itu kemudian menjadikan menolak seseorang yang ingin memberikan pengabdian yang lebih besar untuk Lobar,” ujarnya.
Perbaikan daerah Lobar ke depan tidak tergantung dari seseorang itu dari mana. Yang paling penting adalah LAZ tulus mengabdi untuk daerah Lobar. Umi Nurul menyampaikan alasan dirinya mau mendampingi LAZ, karena pertama dilihat dari sisi kesolehan. Sebab menjadi pemimpin harus takut kepada Allah SWT. Karena Lobar kaya dengan kekayaan yang luar biasa, kalau yang mengelola tidak takut kepada Allah maka itu bisa untuk kepentingan pribadi. “Dan beliau latar belakang pondok pesantren,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu TGH Muharrar Mahfuz menyampaikan tentang pandangan agama soal keberadaan tetangga yang begitu dekat bahkan terkadang dari keluarga, karena tetangga jauh sedang-kan tetangga dekat, sehingga disinilah perlunya melakukan berbuat baik dengan sesama terutama tetangga. “Sebagai upaya mendapatkan dukungan untuk kesuksesan pasnagan LazAdha, maka sangat tepat jika semua tetangga memilih LazAdha,” ajak TGH Muharrar.
Menurutnya dua sosok ini akan bisa mengemban sebagai pemimpin Lobar kedepan, pertama, menjaga keberadaan agama Islam, kemudian kedua berpikir untuk mengembangkan kreativitas bagiamana memakmurkan masyarakat Lobar. Hal itu ditunjang dari sisi latarbelakang keduanya adalah seorang santri. (her)