Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapatkan kepercayaan untuk berbagi praktik baik pendampingan program Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) oleh SMPN 15 Mataram.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh SMPN 15 Mataram ini berupa kunjungan studi tiru program UKBI oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim, pada Jumat, 22 November 2024. Dalam hal ini, Kepala Balai Bahasa NTB, Puji Retno Hardiningtyas menjadi salah satu pemateri.
Kegiatan dilaksanakan di Aula SMPN 15 Mataram. Pada kegiatan ini, hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, seluruh jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim, jajaran SMPN 15 Mataram, perwakilan pengawas Dinas Pendidikan Kota Mataram, dan perwakilan siswa SMPN 15 Mataram.
Kepala SMPN 15 Mataram, Hj. Sri Wahyu Indriani, mengungkapkan SMPN 15 Mataram telah melaksanakan UKBI sejak tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun hingga tahun 2024 secara konsisten. Pada tahun 2022, Tim UKBI Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat mengajak SMPN 15 Mataram untuk berkolaborasi. “Awalnya SMPN 15 Mataram sama sekali tidak mengetahui program ini. Kami hanya bermodalkan kemauan. Tim Balai Bahasa Provinsi NTB betul-betul mendukung dan mendampingi kami sehingga pelaksanaan UKBI berjalan sukses. Tahun 2022 kami mendapat penghargaan Apresiasi Giat UKBI dari Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim. Setelah itu, kami tetap konsisten melaksanakan UKBI dengan berbagai inovasi,” ujarnya.
Tahun 2023, pihaknya melakukan inovasi berupa pembentukan Tim Inovasi Akademik dan Duta UKBI. Tahun 2024 ada program baru dari Balai Bahasa NTB, yaitu simulasi UKBI. Pihaknya tetap berkomitmen melaksanakan program ini. “Selain itu, program literasi digalakkan setiap hari di waktu pagi dengan program membaca 15 menit, simulasi, dan pengayaan UKBI. Jadi, program literasi berjalan beriringan dengan program UKBI,” papar Sri Wahyu Indriani.
Selanjutnya, Kepala Balai Bahasa NTB, Puji Retno, membagikan praktik baik program UKBI. Pelaksanaan UKBI di NTB tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan UKBI di Provinsi Sumatra Selatan. Untuk giat UKBI dilaksanakan secara serentak.
“Kegiatan aktif yang kami lakukan adalah sosialisasi ke berbagai sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Untuk program sosialisasi di SMPN 15 Mataram pada 2022 lalu, kami melakukan sosialisasi dan pelaksanaan UKBI. UKBI sebagai alat untuk mengukur kemampuan seseorang dalam kemahiran atau keterampilan berbahasa Indonesia. Terdapat berbagai seksi dalam uji UKBI. Unsur-unsur kebahasaan isinya ada di soal-soal UKBI,” terang Puji Retno.
Pembinaan secara masif dilakukan oleh Balai Bahasa NTB. Pada saat pendaftaran, perlu kekompakan para pendamping, guru, dan siswa. Pendaftaran bisa diakses melalui laman ukbi.kemdikbud.go.id secara individu atau kolektif. Di laman UKBI juga telah disediakan akses simulasi. Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat juga memiliki program uji coba instrumen paket soal UKBI yang telah disusun oleh Tim UKBI Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan sasaran siswa, guru, pemangku kepentingan, pegawai pemerintah, masyarakat umum, dan media.
“Kami juga melakukan penyusunan peta kemahiran berbahasa Indonesia sehingga akan terlihat hasil kesuksesan pelaksanaan UKBI di setiap provinsi. Data uji UKBI per bulan Oktober di NTB sejumlah 8.502 uji. Selain itu, kami juga melaksanakan diseminasi UKBI yang di mana secara pembiayaan ditanggung oleh anggaran Balai Bahasa dan sifatnya tidak berbayar,” tambah Puji Retno
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagakerjaan Pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim, Masrif Agus menegaskan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga melaksanakan UKBI sejak tahun 2022. Akan tetapi, hasilnya belum maksimal dan bingung dengan kelanjutan program UKBI. “Adanya informasi apresiasi tingkat nasional terkait UKBI yang diraih oleh SMPN 15 Mataram, akhirnya kepala dinas meyakini bahwa perlu pembelajaran ke SMPN 15 Mataram. Kami ingin belajar semampu kami dan apa saja yang dapat kami terapkan ke wilayah Muara Enim,” ungkap Masrif. (ron)