Mataram (Suara NTB) – Berbagai upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatan kualitas proses maupun kualitas layanan dan hasil dalam pembelajaran. Salah satunya adalah dengan mengadakan workshop. Seperti dilakukan SMKN 7 Mataram dengan menggelar workshop dari tanggal 15-16 November lalu.
Kepala SMKN 7 Mataram Drs. Artawan, M.Pd., menjelaskan, kegiatan workshop ini diikuti seluruh guru dan staf tata usaha SMKN 7 Mataram di Lesehan Grand Asri Sayang-Sayang Mataram. Workshop ini dibuka Kepala Cabang Dinas Dikbud Mataram Lombok Barat.,Muhajidin, S.Pd. MM., MPd. Tema yang diangkat dalam kegiatan work shop ini, ujarnya, Peningkatan Kompetensi Guru untuk pembelajaran yang aman dan nyaman.
Artawan menjelaskan, jika peningkatan kompetensi bagi guru adalah suatu keharusan, karena bagaimanapun juga jika gurunya telah memiliki kompetensi yang tinggi tentu hasilnya juga akan bermutu atau berkualitas. Untuk itu, seluruh komponen yang ada di sekolah terus meningkatkan kemampuannya baik kemampuan proses maupun kemampuan layanan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Sementara Kepala Cabang Dinas Dikbud Mataram Lombok Barat Mujahidin, mengingatkan para tenaga kependidikan, agar meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran serta memberikan pembelajaran yang aman dan nyaman. Di samping itu, harapnya, seluruh guru untuk memperbarui (up grade) dirinya dan membangun cita-cita yang lebih maju, mengingat perkembangan teknologi yang sangat pesat yang menjadi sebuah ancaman dan tantangan bagi guru.
‘’Maknanya jangan sampai guru tidak bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan yang ada saat ini guru tidak boleh stagnan harus terus berinovasi untuk menciptakan model pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik,’’ terangnya.
Di samping itu, ujarnya,  guru harus mampu berdaptasi dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini dan berharap kepada kepala sekolah untuk terus menigkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh sekolah dalam proses pembelajaran. Harapannya, mutu lulusan akan terus meningkat lebih-lebih SMK harus menyesuaikan dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Sementara itu Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., saat menutup workshop menyampaikan kebijakan pemerintah saat ini berbeda dengan yang sebelumnya. Kebijakan pemerintah saat ini di bidang pendidikan dasar dan menengah, yakni deep learning sebagai pendekatan belajar atau pembelajaran mendalam untuk meningkatkan kapasitas siswa.
Menurutnya, deep learning memiliki tiga elemen utama, yakni mind full learning yakni belajar dengan penuh kesadaran. Dalam hal ini, siswa merasa rugi kalau tidak ikut pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang tidak putus. ‘’Selain itu, meaning full learning. Siswa mendapatkan manfaat dari apa yang dipelajari dan joy full learning menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan penuh antuias,’’ ujarnya.
Deep learning, ujarnya, membuat murid bisa mengarahkan ilmu dan mengambil hal yang dipelajari untuk diterapkan ke situasi lain sebagai pembelajaran seumur hidup. Pada pembelajaran mendalam murid akan meneliti fakta dan ide baru secara kritis serta mengaitkannya ke struktur kognitif dan membuat banyak kaitan antara ide yang ada. ‘’Karakter pembelajaran ini fokus mencari konsep memecahkan masalah aktif berinteraksi menggabungkan berbagai modul belajar dan menerapkan pembelajaran ke kehidupan nyata,’’ terangnya. (ham)
Â