Tanjung (Suara NTB) – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Danny Karter Febrianto Ridawan, ST., M.Eng., kembali masuk kantor usai masa cutinya berakhir, Sabtu, 23 November 2024. Di tengah hiruk pikuk persiapan menuju hari pencoblosan pada Rabu, 27 November 2024.
Ditemui di ruang kerjanya, Senin, 25 November 2024, Danny menegaskan pelayanan publik harus tetap optimal meskipun era pemerintahannya dengan Bupati H. Djohan Sjamsu berada di penghujung masa jabatan. Terlebih di tengah persiapan menuju hari pencoblosan 27 November ini, Ia meminta agar pelayanan OPD tidak terganggu oleh euforia Pemilulkada.
“Pelayanan OPD tidak sepenuhnya berkaitan dengan persiapan hari pencoblosan oleh penyelenggara, KPU dan Bawaslu. OPD tidak boleh lengah memberikan pelayanan, khususnya sektor kesehatan, pendidikan, maupun pelayanan publik lainnya,” ujar Danny.
Wabup menegaskan, OPD seperti Dinas Dukcapil agar bekerja optimal untuk melakukan pelayanan perekaman E-KTP bagi pemilih pemula. Pasalnya, tidak kurang dari 1.700 pelajar yang berusia 17 tahun dan memiliki hak pilih yang perlu dipastikan hak politiknya.
Wabup meminta, Dukcapil KLU berkoordinasi dengan Dinas Dikbud Provinsi NTB dan KPU agar perekaman E-KTP dapat dilakukan di sekolah-sekolah. Mengingat sisa jumlah perekaman E-KTP tergolong cukup banyak jika dibandingkan dengan sisa waktu 2 hari pemilihan.
“Dukcapil harus melakukan perekaman secara mobile, jemput bola ke sekolah-sekolah SMA, SMK dan MA yang ada di KLU. Jangan sampai ada pemilih pemula tidak bisa memilih karena keterlambatan kita memberikan akses Adminduk,” tegasnya.
Selain Dukcapil, Danny juga mengingatkan pentingnya OPD pelayanan publik Dinas Kesehatan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pada saat hari pemilihan. Pihaknya tidak ingin, terjadi pelambatan pelayanan karena alasan menyalurkan hak pilih.
“Petugas puskesmas dan rumah sakit harus dipersiapkan dengan baik. Pelayanan harus tetap jalan, hak pilih tenaga medis juga harus tersalurkan,” tambahnya.
Wabup berharap, jalannya Pilkada 2024 di Lombok Utara tercipta sesuai dengan tagline”Melbao”. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti jalannya pesta demokrasi dengan hati dingin, kondusif dan sama-sama bertanggung jawab menjaga keamanan selama pemilihan dan pascapemilihan.
“Yang lebih penting lagi, berikan hak pilih secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Semua masyarakat memiliki hak politik yang sama, tanpa tekanan, provokasi, apalagi money politik,” tandasnya. (ari)