Mataram (Suara NTB) – H. Edy Sofyan terpilih menjadi Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Provinsi NTB periode 2024-2029 mendatang. Menggantikan ketua sebelumnya, H. Muhammadon.
Pemilihan dilakukan melalui mekanisme Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Jakarta, 21 November 2024, bersamaan dengan Musyawaprah Nasional (Munas) yang juga memilih ketua baru, yaitu, Said Saleh Alwaini.
Sejumlah program disiapkan pengurus baru, baik DPP Apjati, maupun DPD Apjati NTB. H. Edy Sofyan di Mataram, Senin, 25 November 2024 mengatakan, setelah terpilihnya, rencananya ia akan melakukan rapat konsolidasi dengan perusahaan-perusahaan pengirim PMI serta pengurus, dan akan berkoordinasi langsung dengan Pemda di Kabupaten/Kota di NTB, serta stakeholder terkait di lingkungan pemerintah Provinsi NTB. Seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, BP2MI di Mataram, maupun Imigrasi.
“Saya juga berencana undang Pj. Gubernur, kita duduk satu meja semua pihak untuk membahas persoalan dan kebijakan-kebijakan strategis terkait PMI,” katanya.
Apalagi, NTB di Indonesia adalah salah satu lumbung PMI. Menurutnya, Apjati NTB dibawah kepemimpinannya akan berusaha menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan melalui sektor ketenagakerjaan luar negeri.
“Ada sejumlah hal yang menjadi perhatian kita terkait PMI. Nanti kita bersama-sama melakukan perbaikan terus menerus dari hulu ke hilir. Kita tunggu Pilkada selesai dulu,” katanya.
Meski demikian, politisi Partai Golkar Kota Mataram menegaskan, program strategis yang sangat ingin diwujudkannya dalam waktu dekat. Yaitu, penyediaan ambulance gratis bagi PMI. Komisaris Utama PT. Cipta Rezeki Utama ini menyampaikan, pemulangan PMI NTB dari luar negeri dalam keadaan sakit, cacat, menggunakan kursi roda, bahkan meninggal dunia masih sering dijumpai.
Dalam keadaan PMI mendapat musibah itu, Apjati NTB akan hadir sebagai bentuk tanggungjawab kemanusian kepada para pahlawan devisa.
“Rencananya saya yang akan siapkan dulu ambulance gratis untuk PMI ini. dari pada mereka pulang ke rumahnya bisa saja menggunakan fasilitas ambulance gratis tapi dikenakan biaya BBM, kan berat juga. Tetap saja namanya menyewa. Dengan ambulance gratis yang akan disiapkan gratis oleh Apjati NTB ini, nanti tidak boleh ada serupiahpun biaya yang dikeluarkan oleh PMI,” katanya.
Apjati NTB yang akan menanggung seluruh biaya pemulangan hingga ke kampung halaman PMI. Walaupun PMI tersebut diantas hingga ke Sape, ujung timur wilayah Provinsi NTB.
“Pokoknya, pulang ke mana saja se kabupaten/kota di NTB ini, akan diantar nanti secara gratis,” jelas Edy.
Ia menambahkan, ambulance gratis Apjati NTB sebagaimana rencananya, akan diparkirkan di bandara internasional Zainuddin Abdul Madjid. Sehingga, saat PMI yang membutuhkan sudah turun pesawat, tinggal diantar langsung tanpa harus menunggu lama.
Ia berharap, kedepan sinergi yang kuat dengan seluruh stakeholder terkait untuk program-program PMI, khususnya di Nusa Tenggara Barat. (bul)