spot_img
Jumat, Desember 6, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEMendagri Minta Pemda Atensi IPH, NTB Tertinggi di Minggu ke Tiga November...

Mendagri Minta Pemda Atensi IPH, NTB Tertinggi di Minggu ke Tiga November 2024

Mataram (Suara NTB) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar memberi atensi terhadap Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebagai proxy inflasi bulan November 2024. Dari seluruh provinsi di Indonesia terlihat IPH NTB di minggu ke tiga November paling tinggi yaitu di angka 1,29 persen. Sementara semua provinsi lainnya di bawah 1 persen, bahkan sebagian daerah minus.

Hal tersebut diungkapkan Mendagri M.Tito Karnavian dalam Rakor Pengendalian Inflasi yang dirangkaikan dengan Sosialisasi Kebijakan Penyediaan Tiga Juta Rumah Bagi Rakyat Indonesia, secara daring bertempat di Pendopo Timur Kantor Gubernur NTB, Senin, 25 November 2024.

Menurut Mendagri, Pemda harus memberikan perhatian pada kenaikan harga komoditas, terutama di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan IPH yang tinggi di minggu ke tiga bulan November ini. Adapun kabupaten di NTB, IPH tercatat masih tinggi Kabupaten Lombok Tengah sebesar 3,17 persen. Bahkan Lombok Tengah menempati urutan kedua nasional dalam hal IPH tertinggi di pekan ketiga setelah Kabupaten Buton.

“Daerah yang paling rendah, artinya terjadi deflasi cukup baik yaitu Provinsi Maluku, ini yang terbaik. Saya sampaikan apresiasi untuk daerah ini. Kemudian yang tinggi, yang perlu menjadi atensi betul adalah provinsi Nusa Tenggara Barat, meskipun tak tinggi betul. Kalau kabupaten, tertinggi Buton Utara 4,06, mohon jadi atensi,” kata Tito Karnavian.

Ia mengatakan, sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan di bulan November ini perlu diwaspadai seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam.  Kemudian harga beras, meskipun masih stabil, namun masih berada di atas harga eceran tertinggi.

“Ini perlu menjadi perhatian kita semua, Bulog terutama dan Kementerian Perdagangan, Badan Pangan, dan semua kepala daerah kita semua berusaha menurunkan harga beras meskipun harganya relative stabil,” ujarnya.

Menurutnya, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, kegiatan Rakor pengendalian inflasi di seluruh daerah Indonesia harus tetap dilanjutkan karena sangat membantu dalam menjaga angka inflasi Indonesia dan inflasi daerah selama ini.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO